KedaiPena.Com ‎- Menteri Kordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan mengatakan pembangunan 10 destinasi pariwisata Indonesia harus diiringi dengan perhatian kepada kebersihan lingkungan sekitar.
Namun sayangnya, hal itu tidak diiringi dengan kebersihan lingkungan laut-laut di Indonesia. Pasalnya, saat ini laut Indonesia telah menempati urutan ke dua sebagai laut yang paling tercemar oleh sampah di dunia.
Menanggapi hal tersebut, Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Arif Havas, mengatakan bahwa akan ada beberapa hal yang dilakukan oleh Kemenko Kemaritiman untuk menangani permasalahan tersebut.
Yang pertama, kata dia, pihaknya akan membuat penilaian terhadap 15 kota di Indonesia barat dan tengah, untuk melihat kota- kota mana saja yang harus dibersihkan terlebih dahulu.
“Lalu nantinya kita (Indonesi) juga akan melakukan kerja sama dengan negara luar seperti Denmark. Karena, saat ini Denmark mempunyai teknologi untuk hal tersebut,” jelas dia saat berbincang-bincang dengan KedaiPena.com, di Jakarta, Selasa (7/2).‎
Selain itu, kata dia, pihak Kemenko Kemaritiman, juga telah menyusun rencana untuk aksi penanggulangan sampah di laut. Aksi tersebut akan digalang bersama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan universitas-universitas.
“Rencana aksi penanggulan ini juga menyangkut perilaku dan budaya masyarakat dalam membuang sampah sembarangan,” ungkap dia.
Kemudian, lanjut dia, Kemenko Kemaritiman juga akan membuat rencana dengan mengubah sampah menjadi energi. Agar menjadi salah satu halenergi terbarukan.
“Ini akan menjadikan negara untung dari sisi energi dan kemudian juga untuk dari kebersihan lingkungan,” ungkap dia.
Akan tetapi, tegas dia, untuk mengaplikasikan semua rencana tersebut, Kemenko Kemaritiman harus melihat terlebih dahulu hasil survei dan penilaian 15 kota yang baru akan selesai pada bulan Maret. Karena, jelas dia, dari hasil tersebut bisa dibuat kebijakan untuk penanggulan di lokasi-lokasi tersebut.‎
“Karena sampah di laut dari mana saja bukan hanya dari wilayah Indonesia saja, tapi dari seluruh dunia, Sebab, terdapat ribuan ton sampah plastik di beberapa titik laut seperti di Samudra Hindia, Atlantis, Atlantis selatan dan juga di Afrika Barat,” ujar dia.
“Walaupun, saya mengakui sudah ada beberapa wilayah seperti Jakarta dan Surabaya yang bagus dalam penaanggulan sampah di laut. Tapi, untuk sampah plastik belum bisa maksimal karena berdatangan dari laut-laut,” pungkas dia.‎
Laporan: Muhammad Hafidh‎