KedaiPena.Com – Indonesia dikabarkan telah keluar dari kerangka kerja sama ekonomi Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership).
Pengamat Geopolitik, Gigin Praginanto, tidak jadinya Indonesia bergabung dalam kerja sama ekonomi yang digalang oleh Amerika Serikat beserta Jepang itu bukanlah keputusan murni pemerintah. Melainkan ada campur tangan dari RRC (Republik Rakyat Cina).
“Karena Cina sadar bahwa untuk menghadapi TPP harus bersekutu dengan para tetangganya di Asia. Indonesia adalah rekanan utama di Asia Tenggara karena pemerintah Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Vietnam telah menyatakan siap bergabung dengan TPP,” kata Gigin kepada KedaiPena.Com, Sabtu (28/1).
Selain itu, Gigin menjelaskan, bahwa TPP memang sangat membuat Cina sangat khawatir karena para raksasa ekonomi di Asia-Pasifik telah siap bergabung dengan dengan TPP.
“Mereka adalah Jepang, Korea Selatan, dan Australia,” kata Gigin.
Atas dasar kenyataan tersebut, lanjut Gigin, membuat China menyambut hangat kemenangan Presiden terpilih baru Amerika Serikat yaitu Donald J Trump.
Karena seperti yang diketahui, Trump tidak menyetujui adanya TPP yang merupakan rencana atau program kerja dari Presiden sebelumnya Barrack Obama.
“Indonesia pun lega karena dianggap sebagai satelit RRC oleh para aktor utama TPP terutama Amerika dan Jepang,” pungkas Gigin.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa