KedaiPena.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid membeberkan upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Nilai pertumbuhan ekonomi tersebut memungkinkan bisa dicapai jika semua pihak bekerjasama dalam mencapainya.
“Kami memahami bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, diperlukan kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Terlebih, generasi muda dihadapkan dengan tantangan besar, sehingga transformasi serta kemampuan beradaptasi menjadi kunci,” kata Arsjad dalam acara Gen8 Talk di Jakarta, dikutip Sabtu (19/10/2024).
Ia menyatakan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen harus bisa dicapai. Karena perekonomian saat dalam kondisi yang kurang baik, dimana telah terjadi penurunan daya beli hingga deflasi.
“Ekonomi 8 persen adalah kunci agar kita makin sejahtera. Kita harus pastikan pertumbuhan ekonomi semakin tinggi, makin baik. Ini kita harus peduli ekonomi 8 persen,” ujarnya.
Ketika pertumbuhan ekonomi naik, maka bakal terbuka banyak peluang bagi RI merasakan manfaatnya, mulai dari terbukanya banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatnya daya beli. Bahkan jumlah backlog perumahan menurun karena masyarakat mampu memiliki 50.000 rumah baru.
“Pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah kunci agar Indonesia dalam 5 tahun ke depan bisa membuka pekerjaan. Kalau ekonomi kita 8 persen akan ada 16-18 juta pekerjaan baru, bisa punya rumah,” ujarnya lagi.
Ia menyatakan Kadin memiliki beberapa strategi agar bisa mencapai target tersebut, salah satunya semakin banyaknya pengusaha muda untuk coba berbisnis. Lewat strategi ini, maka potensi terbukanya lapangan kerja bakal semakin besar.
“Semakin banyak UMKM yang tumbuh, semakin kuat ekonomi kita,” ungkapnya.
Arsjad menyebutkan ada tujuh strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Yaitu, infrastruktur yang terintegrasi mudah diakses dan terjangkau, membangun ketahanan kesehatan dan transformasi pelayanan kesehatan, mewujudkan ketahanan energi, mengakselerasi pertumbuhan UMKM, memperkuat basis manufaktur melalui re-industrialisasi, membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia, dan membangun ekosistem ketahanan pangan mandiri.
Laporan: Ranny Supusepa