Kedaipena.com – Transisi energi merupakan suatu upaya yang harus dilakukan secara global. Dimana kolaborasi dan sinergi menjadi dasar dalam upaya percepatan merubah sumber energi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung target karbon netral.
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo, menyatakan transisi energi merupakan pekerjaan rumah bagi semua negara dalam tatanan global, bukan hanya Indonesia.
“Dan bukan hanya tugas pemerintah tapi juga bagi korporasi, lembaga keuangan dan para pemangku kepentingan. Dalam COP26 Glasgow, kita sudah sepakat untuk melakukan transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan menargetkan karbon netral,” kata Luhut dalam acara Peluncuran Transisi Energi G20, Kamis (10/2/2022).
Selain menurunkan emisi, ia menyebutkan perhatian penting lainnya adalah transisi energi yang berkeadilan.
“Transisi energi ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Tentu banyak negara miskin dan berkembang yang tidak mampu dan tidak mau membebankan masyarakatnya. Apalagi, di masa pandemi, beban masyarakat sudah semakin berat,” ujarnya.
Belum ditambahkan dengan dampak sosial ekonomi yang harus dibuat seminimal mungkin.
“Perubahan paradigma energi akan merubah pekerjaan, orientasi bisnis, skenario pembangunan dan hal lainnya. Jadi yang kita inginkan, sifatnya berkeadilan dan saling membantu. Yang sudah mampu, membantu yang belum mampu. Ini lah yang kita bangun di G20, ini lah global deal dalam tiga pilar transisi energi,” ujarnya lagi.
Salah satu contoh tindakan nyata adalah pembangunan industri hijau. Misalnya, Indonesia yang akan membangun industri hijau di Kalimantan Utara, membutuhkan kontribusi dan investasi dari swasta, filantropi maupun bentuk pembiayaan inovatif yang bisa mengafirmasi komitmen pendanaan 100 miliar Dollar Amerika per tahun, dari negara maju kepada negara berkembang.
“Saya akan meminta global deal dari para pemimpin G20 untuk bersama menyepakati langkah kongkrit untuk mendukung percepatan transisi energi,” tutur Luhut.
Laporan: Natasha