KedaiPena.com – Dalam Sidang ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) ke-11 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan, Indonesia mendorong penguatan sistem pengelolaan Cadangan Beras Regional, sebagai upaya antisipasi terhadap dampak perubahan iklim serta penanggulangan bencana alam di kawasan Asia.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani mengatakan, APTERR memiliki peran dalam memastikan ketahanan pangan regional terutama pada saat situasi darurat seperti bencana alam, pandemi Covid-19, dan lain sebagainya.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, upaya penguatan ketahanan pangan dan gizi perlu dibangun bersama-sama dengan negara sahabat guna menjaga stabilitas ketahanan pangan kawasan,” kata Rachmi dalam keterangan tertulis, Selasa (2/5/2023).
Ia menyatakan APTERR dapat berperan sebagai penyangga ketahanan pangan di wilayah ASEAN dan Asia Timur. Di antaranya dalam memfasilitasi perdagangan, memastikan kelancaran logistik dan rantai pasok, serta mempercepat pengiriman pangan dan pertanian dari hulu ke hilir.
Adapun untuk memperkuat ketahanan pangan jangka panjang, ASEAN akan mengembangkan pangan dan pertanian yang kuat melalui promosi digitalisasi, pembiayaan inovatif, ketahanan iklim, dan peningkatan kapasitas petani skala kecil.
Selanjutnya, Indonesia juga mendorong pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) untuk memprediksi kondisi ketahanan pangan regional yang akan datang.
Sistem ini tidak hanya fokus pada aspek produksi pangan saja, namun juga memperhitungkan volatilitas harga pangan, pasokan input pertanian, situasi konsumsi pangan, hingga faktor-faktor lainnya.
“Pengembangan sistem peringatan dini ini dapat dilakukan melalui ASEAN Food Security Information System (AFSIS),” ucapnya.
Ia menyatakan juga kerjasama antar wilayah dan penguatan cadangan pangan nasional dan regional diperlukan untuk memperkuat ketersediaan dan pasokan pangan.
“Terutama dalam mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca seperti El Nino dan situasi geopolitik yang dapat berdampak pada krisis pangan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, APTERR merupakan kelompok kerja di bawah kerangka ASEAN dan tiga negara mitra (Jepang, Korea Selatan dan China) yang fokus untuk pengembangan cadangan pangan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan regional.
Laporan: Ranny Supusepa