KedaiPena.com – Gerakan rakyat Sri Lanka, yang meminta pergantian presiden sebagai dampak kesulitan ekonomi, diperkirakan kecil kemungkinannya akan terjadi di Indonesia. Karena, walaupun mengalami peningkatan harga, Indonesia belum mengalami krisis ekonomi parah seperti di Sri Lanka.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyebutkan hingga saat ini, tidak ada potensi kejadian di Sri Lanka akan terjadi di Indonesia.
“Karena berdasarkan laporan dari lembaga keuangan negara bahwa perekonomian Indonesia saat ini sangat baik dan juga ketersediaan kebutuhan masyarakat sampai saat ini masih dapat dipenuhi oleh pemerintah,” kata Fernando, saat dihubungi, Selasa (12/7/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintahan Jokowi saat ini sangat solid dan kuat dalam menghadapi potensi-potensi ancaman yang ingin mengganggu stabilitas negara dan juga mengganggu kepemimpinan Jokowi.
“Tim ekonomi yang mumpuni seperti Sri Mulyani akan mampu membawa Indonesia lepas dari hantaman krisis ekonomi yang melanda beberapa negara dan mengancam seluruh dunia,” ungkapnya.
Fernando mengungkapkan keyakinannya Jokowi akan mampu mengakhiri kepemimpinannya sampai tahun 2024 dengan baik dan membawa Indonesia untuk tetap lepas dari krisis ekonomi.
“Hanya saja, Jokowi dan para pembantunya untuk tetap waspada terhadap kelompok-kelompok yang selama ini selalu berupaya merongrong kekuasaannya dan juga mengganggu stabilitas negara. Diharapkan akan terus menjaga ketersediaan kebutuhan masyarakat yang rawan dimanfaatkan untuk membuat ricuh di masyarakat,” ungkapnya lagi.
Selain itu, Jokowi harus berani mencopot pembantunya yang tidak mampu menunjukkan kinerjanya dengan baik.
“Sampai saat ini Zulkifli Hasan yang diangkat sebagai Menteri Perdagangan belum menunjukkan kinerja yang patut diapresiasi. Sampai saat ini harga minyak goreng kemasan masih pada harga yang tinggi dari harga semula. Zulkifli harus menunjukkan kinerjanya yang berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan pada pengusaha,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa