SUDAH bukan hal baru lagi jika Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya energi, dan sumber daya manusianya. Indonesia adalah dunia telah terbukti sejak abad ke lima, ketika nenek moyang bangsa Indonesia melalukan penjelajahan samudera dan mengusai pelayaran dagang.
Kemudian pada abad ke 15 ketika rempah-rempah nusantara menjadi kebutuhan masyarakat dunia dan nusantara mengalami penjajahan fisik demi kepentingan negara lain akan kekayaan nusantara. Dan pada tahun 1955 ketika Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika. 25 Tahun sudah dunia dalam pusaran perang strategi antara Amerika vs China. Perang yang bertitik di Timur Tengah, Asia Tengah kini menuju Asia Pasific tepatnya di Laut China Selatan dan Laut Cina Timur.
Hal tersebut didasarkan kepada kebutuhan energi, pangan, dan air; potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Indonesia; serta watak psikopat Perang Inkonvensional yang meletakan Indonesia sebagai penyangga dunia.
Komando Jakarta dan Tangerang Selatan menyatakan hentikan segala bentuk dikotomi bagi umat muslim Indonesia yang menuntut keadilan karena Pancasila adalah perasaan umum rakyat Indonesia.
Mari bersikap adil pada Pancasila karena Pancasila sebagai jalan kemenangan Indonesia adalah dunia dalam Perang Inkonvensional. Mengecam invisible hand untuk menghadapkan rakyat dengan TNI dalam melemahkan TNI sebagai tentara rakyat karena TNI harus patuh menjalankan UU.
Mendukung terwujudnya UU Sumber Daya Nasional sebagai wujud kekuatan Ketahanan Pertahanan Nasional. Dalam hal ini Komando Jakarta dan Tangerang Selatan akan menggelar aksi menentang invisible hand yang akan digelar padaSelasa, 29 November 2016, pukul 15.00 di depan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
Oleh Humas Aksi Halim R Siregar