KedaiPena.Com – Ekonom Senior INDEF Aviliani mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir harus mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang ada pada perusahaan plat merah saat ini.
“Kementrian BUMN mempunyai
PR yang sangat berat, karena banyaknya bumn yang masih rugi, masalah utang BUMN yang terus naik, Holding BUMN dan beberapa masalah BUMN seperti Garuda, asuransi Jiwas Raya dan Krakatau Steeel,” ujar Aviliani, Minggu, (27/10/2019).
Avliani menambahkan, untuk BUMN yang merugi, Erick Thohir perlu melakukan tinjauan untuk dapat mempertahankan posisi dari perusahaan plat merah tersebut.
“Apabila tidak lagi mempunyai prospek ataupun terus merugi perlu adanya keputusan untuk di akuisisi BUMN lain yang akan mampu menambah value chain” tegas Avliani.
“Termasuk BUMN yang memiliki utang besar harus di evaluasi kembali apabila masih punya prospek dan harus mampu untuk mengembalikan, atau justru bila dilanjutkan justru dapat merugi perlu diambil keputusan,” sambung Avliani.
Sedangkan untuk holding BUMN, lanjut Aviliani, Erick Thohir perlu melihat apakah sesama perusahaan plat merah tidak saling bersaing, tetapi saling sinergi, berekosistem dan memberi nilai yang lebih besar dengan adanya kebijakan tersebut.
“Untuk masalah Garuda Indonesia, Jiwas Raya, Krakatau Steel BUMN besar yang di publik cukup mendapat sorotan perlu segera ada keputusan apa yang akan dilakukan, karena hal ini akan menpengaruhi reputasi BUMN dan pemerintah,” papar Avliani.
Avliani turut meminta agar Erick Thohir dapat mampu menerapkan serta mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) terutama untuk para BUMN yang belum go publik dan PSO.
“BUMN tidak lagi monopoli tapi mempunyai kesempatan yang sama denga pelaku lain. Itu PR penting dari meneg BUMN, Wakil Menteri memang diperlukan untuk mengawal implementasi kebijakan dan pencapaian,” tandas Avliani.
Laporan: Muhammad Lutfi