KedaiPena.Com – Sisa beras 20 ribu ton dari hasil impor tahun 2018 yang membusuk adalah imbas impor ugal-ugalan yang dilakukan eks Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli dalam akun Twiter pribadinya saat menanggapi permasalahan sisa beras di Bulog
“Inilah megakarya Enggar dan kawan-kawan (menteri-menteri yang setuju impor beras ugal-ugalan 2017-2018),” kata RR, sapaannya, Selasa (3/12/2019).
RR pun melihat potensi kerugian impor jor-joran tersebut melebih skandal Century yang merugikan negara hingga Rp7 triliun.
“Potensi kerugian negara nyaris Rp10 triliun. Belum kerugian petani, lebih besar dari skandal Century,” tegasnya.
Dengan kondisi demikian, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini berharap, agar KPK dapat bertindak.
“KPK malu dong. Mas Agus, Laode, Basaria, ayo bertindak,” tandasnya
Hanura Pertanyakan Penyerapan Beras
Politikus Hanura yang juga mantan Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengaku heran dengan sisa beras di Bulog tersebut.
Inas mempertanyakan mengapa beras dengan jumlah sebanyak itu tidak dapat terserap secara maksimal.
“Yang menjadi pertanyaan kenapa bisa tidak terserap beras itu. Padahal seharusnya bisa digunakan untuk mengendalikan harga bukan,” tanya Inas saat dihubungi terpisah.
Inas mengingatkan bahwa pada September lalu telah terjadi telah terjadi kenaikan harga beras.
“Iya serapan beras kan harus diketahui peta-nya, jangan sampai terjadi ada wilayah yang kekurangan dan ditempat lain berlebih,” pungkas Inas.
Laporan: Muhammad Lutfi