KedaiPena.com – Di usia yang ke-52 tahun, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) semakin menjelma menjadi gerakan yang mendunia. ‎Hal ini seiring dengan semakin berpengaruhnya organisasi kemahasiswaan ditataran Internasional. Terbukti, dalam momentum milad kali ini ‎DPP IMM, melalui Bidang Hubungan Luar Negeri melibatkan utusan pemuda dari berbagai negara untuk turut memeriahkan gelaran tersebut.
Berbeda dengan kebanyakan acara dies natalis sebuah organisasi lain yang dirayakan dengan gemerlap pesta, IMM justru merayakan hari jadinya dengan menggelar acara yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dunia. IMM merayakan milad ke-52‎ dengan menggelar seminar  International Youth Conference on Countering Terrorism bertajuk “Policing Terrorism: A New Way Of Combating Extremism†pada 13 hingga 16 Maret 2016 di gedung Nusantara III, DPR, Jakarta. Sedangkan puncak perayaan Milad IMM ke-52 diagendakan pada tanggal 14 Maret bersamaan dengan pembukaan acara internasional tersebut.‎ Ketua MPR akan menjadi pembicara utama dalam acara tersebut dan dilanjutkan dengan konferensi selama dua hari. ‎ ‎
“Kami ingin menggagas sebuah solusi yang damai dalam memerangi terorisme dan kami menyebutnya sebagai jalan baru penanggulangan kasus tindak teror. Banyak Pemuda dari belahan dunia akan andil dalam konfrensi ini, sejauh ini data di panitia sudah 52 Negara akan mendelegasikan pemudanya untuk turut merumuskan strategi dan konsep mengenai jalan baru untuk memerangi kegiatan terorisme,” ujar ‎Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP IMM Ela Nofitasari ‎ ‎kepada redaksi sesaat lalu, Rabu (9/3).
Acara ini juga akan dimeriahkan dengan pagelaran budaya nusantara dan 52 Negara peserta. ‎
Tokoh-tokoh nasional, juga dijadwalkan akan banyak hadir untuk mewarnai forum dan turut memberikan ide dan gagasannya. Mereka diantaranya, tokoh PBNU KH. Hasyim Muzadi Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul, Mu’ti, Prof. Buya Syafi’I Ma’arif, Irjen Pol. Prof. Yanyan Muhammad Yani, mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas, Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Putri Proklamator RI Sukarno Rahmawati Sukarnoputri‎, dan sejumlah duta besar asing lain.‎
Sementara itu, Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula mengatakan bahwa pada milad ke-52, IMM ingin memberikan perspektif baru pada dunia mengenai kesepahaman bersama bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.Â
“Kami percaya bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan dan kekerasan, terorisme, ancaman, radikalisme tidak dibenarkan oleh agama manapun dan pelakunya tidak hanya oleh kelompok organisasi, agama atau penganut keyakinan terterntu namun di balik itu lebih pada kepentingan pribadi dan golongan dan saya menyakini bahwa terorrisme ada lebih kepada ranah politik,” tandasnya.
‎Kebijakan Unggulan IMM Periode Beni Pramula‎‎
Untuk diketahui bersama, satu tahun IMM di bawah kepemimpinan Beni Pramula telah menjelma menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang cukup konsisten mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. Mereka menilai pemerintahan ini sudah tidak pro terhadap kepentingan rakyat.Â
Selain itu, IMM selama satu tahun ini telah secara aktif dan masif melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengembangkan potensi anak bangsa. ‎
Secara besar-besaran DPP IMM mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk menyebar ke berbagai belahan dunia guna menyumbangkan ide dan gagasannya pada forum-forum internasional. Diantaranya, pada 31 Agustus 2014, kita melepas kepergian salah satu kader terbaik, Immawan Rijal Ramdani yang merupakan Ketua Korps Instruktur dan Sekretaris Bidang Kader DPD IMM DIY, untuk pergi ke India mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Bertemu dengan perwakilan pemuda dari 10 Negara Asean yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga RI bekerjasama dengan Confederation of Indian Industry (CII).Â
Selain Rijal, dalam rangka merayakan usia IMM yang ke-51 tahun, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM juga memberangkatkan salah satu kader terbaiknya menuju Seoul Korea dalam acara International Youth Conference, yakni Ajar Pradika A. Tur yang aktif di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Yogyakarta. Â
Keikutsertaan IMM dalam konferensi bertajuk “New Understanding of History in East Asia: From History of Conflict to the History of Shared Understanding†merupakan bentuk tanggung jawab dan dukungan IMM sebagai organisasi kepemudaan untuk ikut serta merancang dan menyelenggarakan perdamaian dunia di wilayah Asia Timur.Â
Tidak hanya India dan Korea. Tahun 2012, IMM juga menjadi peserta aktif kegiatan Asean-India Youth Exchange Program di New Delhi, Mumbai dan Jaipur. Tahun 2013, IMM diminta oleh kemenpora RI mengikuti kegiatan ASEAN-China Youth Camp di Nanning, China.
Pada tahun yang sama IMM diundang oleh pemerintah kerajaan Bahrain untuk mempresentasikan tema seminar “Peace And Social Justice†dan mendapatkan Nobel Perdamaian Dunia pada acara International Youth Conference, yang dihadiri oleh pemuda dari seluruh dunia di Negeri semenangjung arab tersebut.
Sementara pada tanggal 13 Agustus 2014, enam diantara kader terbaik IMM juga diberangkatkan ke Penang Malaysia untuk mengikuti kegiatan Final Youth Jam. Mereka di antaranya Qahfi Romula Siregar, Immawan Muhammad Amiri, Agus Salim Lamusu, Nofri Julimet, Shiva Nur Azizah, Rifka Nurullita, Immawan Fajar dan Wilson pada acara Young Enterpreneurs Assembly 2014 di Bangkok, Thailand. ‎(veb)