KedaiPena.Com – Ikatan Mantan Awak Kabin Garuda Indonesia (IMAKGI), kembali menggelar santunan anak yatim pada hari Sabtu (24/3/2018) bersama dengan beberapa donatur.
Ketua Umum IMAKGI periode 2016-2019, Santo Kadarusman mengabarkan ratusan anak yatim dari tujuh panti asuhan yang tersebar di wilayah Jabodetabek, masing-masing mengirimkan 5 orang perwakilannya hadir di acara santunan tersebut.
Acara santunan, diisi oleh barang-barang yang dibuat dan siap jual dari setiap panti asuhan. Selain itu ada juga Seminar Kesehatan “Deteksi Awal Kanker Serviks & Kanker Prostat Serta Penanganannyaâ€, bekerjasama dengan RS Siloam MRCCC dan Fiesta White Tea buatan PT Singa Mas Indonesia, anak perusahaan Charoen Pokphand.
Fiesta White Tea menjadi minuman favorit para ibu–ibu sehat dan bugar, karena White Tea memiliki Antioksidan yang tinggi dan memiliki banyak manfaat seperti menurunkan kolesterol, melindungi jantung.
Selain itu, bisa juga menurunkan kadar gula darah, mengurangi penuaan dan pengerutan pada kulit serta mencegah terjadinya mutasi sel penyebab kanker dan sebagai antivirus serta antimikroba, asal diminum secara rutin.
Fiesta White Tea pertama di Indonesia, minuman teh ready-to-drink dengan bahan dasar White Tea.
Dipetik dari daun teh termuda, tanpa bahan pengawet, tanpa pemanis buatan dengan 2 pilihan rasa yang memiliki keunikan tersendiri, yaitu rasa “Lychee dan Jasmineâ€.
Sebagaimana diketahui, Santo melalui IMAKGI selama ini memang “concern†terhadap anak yatim. Di masa periode kepengurusannya ini Santo rutin menggelar donatur yang Peduli terhadap anak yatim
IMAKGI adalah organisasi yang bergerak dalam bidang sosial, memiliki tujuan Utama “dari anggota untuk anggotaâ€.
Dalam mencapai maksud dan tujuan tersebut, Pengurus IMAKGI akan melakukan berbagai kegiatan dalam arti kata seluas-luasnya.
IMAKGI diresmikan tanggal 23 Juni 2001 oleh Direktur Utama Garuda Indonesia di salah satu hotel bintang lima di Jakarta.
Anggota IMAKGI adalah seluruh mantan awak kabin Garuda Indonesia, yang sampai saat ini anggotanya sudah lebih dari 3.000-an mantan pramugara & pramugari Garuda Indonesia yang berdomisili di dalam dan di luar negeri.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas