KedaiPena.Com – Perubahan dan perkembangan zaman tidak membuat seniman- seniman kesenian musik bambu berhenti berkarya. Bahkan mereka kini mulai mengikuti dan menyesuaikan genre musik sesuai perkembangan zaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Founder Bamboonesia Ahmad Najib Qodratullah dalam Alpinist Talk dengan tema Antara Bambu dan Budaya Indonesia, kemarin malam, Rabu, (16/9/2020).
Najib begitu ia disapa bahkan memandang perubahan zaman bukanlah sebuah tantangan. Alasanya ialah karena kecintaan kepada kesenian musik bambu tersebut.
“Saya jujur saja dengan musik Karinding itu menciptakan kreasi-kreasi yang relatif juga sangat ramah dengan teknologi baru. Ada kawan-kawan kami membuat aplikasi Karinding dengan menggunakan basis smartphone. Jadi sebenarnya mungkin mereka ini basik awalnya musik tradisional tetapi nimbrung mengikuti zaman mereka tidak berhenti karena itu musik tradisional itu,” tegas Najib ditulis, Kamis, (17/9/2020).
Anggota DPR RI ini meyakini, bertahannya sebuah kesenian musik itu tergantung dari konteks kreatifitas yang terus mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
“Bahkan genrenya pun banyak macam-macam, bisa di lihat di youtube dan coba sekali-kali cari dengan mengetik kata “Karinding“, maka akan bermunculan berbagai jenis genre musik dan berbagai macam alat musik dengan pengikutnya yang berbeda-beda,” kata Najib.
Dengan demikian, Najib mengatakan, bahwa bambu adalah alat musik yang dapat mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
“Jadi saya pikir bambu ini alat musik yang bisa dikategorikan dapat mengikuti zaman,” tegas Najib.
Laporan: Muhammad Lutfi