KedaiPena.Com – Sampai saat ini capaian vaksinasi untuk para pedagang pasar se-Indonesia baru mencapai 37 persen dari jumlah pedagang yang ada. Jumlah tersebut masih merupakan vaksinasi tahap pertama.
“Pedagang yang sudah di vaksin di seluruh indonesia baru 37 persen tahap pertama, ini belum masuk tahap kedua,” ucap Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, Senin, (13/9/2021).
Ia menyebutkan, kebutuhan vaksinasi bagi pedagang di pasar sangat besar. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah dapat fokus dalam melaksanakan vaksinasi di pasar-pasar.
Hal itu, tegas dia, lantaran pasar sedianya menjadi pusat perputaran ekonomi.
“Ini pusat pertemuan pedagang dan pembeli, pusat ekonomi, pusat distribusi pangan. Kalau ini dilakukan dengan baik maka ekonomi kita akan baik,” tambahnya.
Menurutnya, jika vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan dilengkapi dengan kepatuhan dalam protokol kesehatan, perputaran ekonomi dapat berjalan seperti semula.
“Pedagang dan pembeli dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman,” papar dia.
Selain itu, ia menyampaikan, untuk provinsi Banten menajdi salah satu daerah yang didorong melakukan percepatan vaksinasi bagi para pedagang pasar.
“Menteri sudah janji untuk datang ke Banten untuk melakukan vaksin di pasar-pasar di Banten, sehingga saya harap DPW IKAPPI Banten dapat segera mungkin ini merajut komunikasinya,” katanya.
Ia juga menuturkan, bahwa sampai saat ini memang para pedagang di pasar masih kerap menerima kabar hoax terkait vaksinasi.
Maka untuk dapat melawan hoax, kata dia, pihaknya akan menerjunkan para relawan IKAPPI agar melakukan sosialisasi kepada pedagang mengenai vaksinasi.
“IKAPPI hadir untuk menyampaikan itu ke pedagang bahwa tidak benar vaksin itu tidak ada chipnya atau lain sebagainya, melaikan vaksin ini untuk menumbuhkan pedagang agar sehat dan tidak kena Covid-19. Kalau aman pedagangnya, nyaman dagangnya, pulang kerumah juga nyaman tidak menularkan, karena imun kita baik, hoax itu harus dilawan dengan relawan IKAPPI untuk menyampaikan itu,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan