Artikel ini ditulis oleh Pengamat Ekonomi, Salamuddin Daeng.
Kata Bapak Presiden Prabowo Subianto, ikan busuk dari kepalanya busuk duluan. Ini dijadikan sebagai analogi oleh beliau bagaimana nanti para memterinya memimpin lembaganya.
Pernyataan Presiden dapat diaplikasikan sekarang dalam menuntaskan kasus korupsi BBM jenis solar subsidi yang masif terjadi di tanah air di semua lini.
Baru baru ini dugaan korupsi solar menghebohkan masyarakat.
BBM solar ini memang luar biasa membuat negara tidak stabil. Negara menjadi labil karena ini adalah BBM impor menguras devisa.
Impornya dilakukan oleh BUMN dengan harga impor suka suka. Lalu disubsidi oleh negara dengan nilai yang sangat besar. Setelah itu menjadi sumber colongan banyak pihak.
Besar kemungkinan dalam seluruh rantai suplai solar terdapat kolusi, korupsi juga nepostisme.
Bagaimana mengatasinya? harus dilakukan langkah menyeluruh, jangan separuh separuh. Mulai dengan langkah dalam bidang keuangan dan uang.
Semua orang yang terlibat dalam urusan solar subsidi di BUMN pertamina harus diperiksa uangnya bertambah berapa setiap harinya.
Mulai dari yang melakukan impor bahan mentah solar, yang mengimpor solar jadi, setelah itu yang mengolah solar, setelah itu yang memberikan ijin mendistribusikan solar subsidi, yang mengawasi solar subsidi di Pertamina.
Semua uang orang yang terlibat dalam rantai suplai solar harus diperiksa setiap hari, berapa banyak uangnya bertambah tiap hari.
Mulai dengan mengecek uangnya di bank, yang disimpan di rumahnya, periksa semua lubang, jangan jangan ada banyak yang disimpan di septic tank.
Coba belajar dari kasus Ricar Zerof, bisa menimbun 1 triliun di rumahnya. Apakah jaksa sudah memeriksa sampai septic tank? mudah mudahan.
Memeriksa KKN solar harus mulai dari kepalanya. Kepalanya siapa? kepalanya itu yang mendesain, yang memgimpor solar, yang mengolah solar, yang mendistribusikan solar, yang mengawasi distribusi secara internal solar.
Periksa kepalanya itu adalah dengan memeriksa berapa uang di dalam kepala mereka. Nah baru setelah itu dilacak tempat dimana uang hasil KKN solar itu disimpan.
[***]