KedaiPena.com – Potensi besar asuransi syariah di Indonesia belum tergarap secara maksimal. Salah satu yang menyebabkannya adalah minimnya kualitas sumber daya insani dan kompetensi tenaga ahli di bidang asuransi syariah.
Ketua Islamic Insurance Society (IIS), Muhammad Zamachsyari menyatakan potensi asuransi syariah Indonesia sangat besar, yang didorong oleh jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pertumbuhan perbankan syariah serta ekosistem syariah, hingga komitmen Pemerintah yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada tahun 2024.
“Tapi ada beberapa hal yang menyebabkan potensi itu belum tergarap optimal. Salah satunya adalah sumber daya berkualitas dan kompeten. Karena itu, dalam evaluasi program kerja tahun 2021 dan perencanaan program kerja 2022, kami membahas hal tersebut,” kata Zamachsyari, disela Rapat Kerja yang berlangsung di Sentul Bogor, Senin (24/1/2022).
Ia menyatakan sebagai sebuah perkumpulan ahli asuransi syariah, IIS hadir untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas dan besertifikasi bagi industri perasuransian syariah.
“Selama tahun 2021, IIS telah menyelenggarakan 10 sesi pelatihan tingkat dasar (basic) yang diikuti 305 peserta, dua sesi pelatihan tingkat ajun ahli untuk 39 peserta dan dua sesi pelatihan tingkat ahli dengan 27 peserta. Sampai saat ini, tercatat ada 2.311 orang alumni tingkat basic, 514 orang level ajun ahli dan 42 orang level ahli,” ungkapnya.
Selain pelatihan reguler, lanjutnya, IIS juga melakukan kegiatan literasi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan ilmu dan pengetahuan tentang asuransi syariah ke masyarakat luas. Pada tahun 2021, literasi dilakukan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, ITS Surabaya sebanyak tiga kali, Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) sebanyak dua kali di Jakarta dan Probolinggo, serta melalui media sosial Instagram sebanyak satu kali.
Zamachsyari menyebutkan untuk memenuhiamanah yang tertuang pada Keputusan Kemenaker RI No : 23/2019 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), IIS yang bekerjasama dengan LSP Perasuransian Syariah telah melakukan penyesuaian materi pelatihan serta menyiapkan uji kompetensi sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Implementasi SKKNI tersebut masih menjadi agenda utama IIS di tahun 2022 selain program kerja internal lainnya,” tuturnya.
Untuk tahun 2022, IIS tetap berfokus melakukan pelatihan asuransi syariah. Rencananya, seluruh kegiatan pelatihan dan literasi pada Semester I/2022 akan dilakukan secara daring, sedangkan pada Semester II 2022 diharapkan sudah mulai bisa dilakukan secara luring, tatap muka langsung, maupun kombinasi (hybrid). Selain itu, literasi juga akan direncanakan berkolaborasi dengan OJK dan Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah lainnya dengan sasaran peserta adalah perguruan tinggi, pesantren, dan masyarakat umum.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi mitra OJK dalam hal pemenuhan sumber daya insani, terutama tenaga ahli asuransi syariah. Peningkatan kualitas tenaga ahli senantiasa menjadi perhatian utama bagi IIS, sehingga sejak September 2020 IIS telah membentuk bidang yang bertugas menyusun serta mengembangkan kurikulum dan berbagai materi pelatihan yang sejalan dengan peningkatan kualitas tenaga ahli asuransi syariah,” tuturnya lagi.
Demikian juga dengan pembuatan materi pelatihan persiapan para tenaga ahli yang akan mengikuti asesmen pada LSP Perasuransian Syariah sesuai Keputusan OJK No 1/KADK.02/2020 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang perasuransian .
“Dengan penambahan program-program baru yang dapat meningkatkan kualitas SDI dan kompetensi tenaga ahli pada tahun 2022, diharapkan IIS dapat menjadi game changer atas kendala-kendala yang dihadapi Industri Perasuransian Syariah di Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Natasha