KedaiPena.Com – Peringatan Hari Lingkungan Sedunia (World Enviroment Day) yang jatuh pada tanggal 5 Juni tahun ini ditandai dengan aksi bersama kampanye untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.
Hal ini sebagai langkah nyata yang digagas oleh United Nation (UN) Enviroment dengan menggandeng Indonesian Energy and Enviromental Institute (IE2I) bersama Jakartagreener.e.
Menurut Pendiri IE2I Dyah Roro Esti Widya Putri, kampanye anti-polusi plastik di Indonesia mendesak untuk digalakkan, mengingat kondisi sampah plastik yang sudah sangat memprihatinkan saat ini.
Tak hanya di Indonesia, polusi sampah plastik sudah menjadi masalah global. Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen masyarakat dalam rangka memberikan kesadaran bahaya sampah plastik di masa mendatang.
“Kami sangat antusias menyambut ajakan dari UN Enviroment, sudah saatnya kampanye anti-polusi plastik digalakkan di Indonesia. IE2I sebagai NGO yang concern dalam isu-isu perubahan iklim bersama Jakartagreener.e mengangkat tema ‘Strategi Melawan Polusi Plastik di Indonesia’ dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Sedunia,†beber Esti.
Sementara itu, CEO Jakartagreener.e Maria Bianca Vega dalam sambutannya mengatakan, bahwa IE2I bersama Jakartagreener.e juga memamerkan berbagai produk kerajinan ramah lingkungan (daur ulang) yang dibalut acara “Rooftop Ramadhan Food & Goods Marketâ€.
“Oh ya, di sini pengunjung juga dapat membawa sampah plastik ke lokasi dan selanjutnya akan di kelola Waste4Change, sebuah perusahaan yang memang peduli terhadap sampah plastik,†kata Bianca.
Di tempat yang sama, Satya Hangga Yudha Widya Putra yang juga pendiri IE2I memberikan paparan secara kontekstual di hadapan anak-anak muda millennial yang menyemarakkan acara #BeatPlasticPollution, Jumat sore (8/7/2018).
Menurutnya, aksi nyata kampanye anti-polusi plastik untuk saat ini sasarannya adalah kaum millennial atau anak-anak muda yang memiliki antusiasme terhadap perubahan iklim dan isu urbanisme.
“Kami mengajak anak-anak muda generasi millennial untuk turut serta dan peduli terhadap polusi plastik di Indonesia. Jika anak-anak muda ini sudah turun dan melakukan aksi bersama, maka kita optimis seluruh elemen masyarakat di Indonesia akan tergerak demi terwujudnya Indonesia bebas sampah 2020,†tandas Hangga.
Ajakan kampanye anti-polusi plastik bagi kaum millennial ini diharapkan semakin viral melalui sosmed yang memang sangat dekat dengan generasi muda. Dengan begitu, maka gaungnya akan semakin luas dan masyarakat umum semakin banyak terlibat.
“Kami harap generasi millenial sadar terhadap bahaya ancaman limbah plastik dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menyosialisasikan bagaimana bisa mencegah dan mengendalikan limbah plastik di Indonesia ke depan,†jelas Hangga.
Sebagai catatan, Indonesia adalah penyumbang terbesar ke-2 limbah laut setelah Tiongkok. Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025.
Laporan: Ricki Sismawan