KedaiPena.com – Tren peningkatan inflasi pangan yang menembus 10 persen dinyatakan akan memiliki dampak yang besar pada daya beli masyarakat dan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menjelaskan inflasi pangan yang menembus angka 10 persen mengindikasikan bahwa kenaikan harga-harga pangan lebih dari dua kali lipat dari harga-harga komoditas lainnya.
“Pangan rata-rata merupakan 20 persen dari total pengeluaran masyarakat, namun bagi masyarakat kelas menengah, pangan bisa mencapai hingga 40 persen dari total pengeluaran mereka. Bahkan bagi kelas bawah bisa mencapai hingga 60 persen dari total pengeluaran mereka. Maka, dengan inflasi pangan yang menembus 10 persen tentu memberi pukulan besar bagi daya beli masyarakat terutama kelas menengah – bawah dimana pangan merupakan komponen terbesar pengeluaran mereka,” kata Yusuf saat dihubungi, Sabtu (13/8/2022).
Ia juga menekankan bahwa jika inflasi pangan tidak bisa dikendalikan, angka kemiskinan dipastikan akan melonjak ke depan.
“Langkah terpenting adalah mengamankan produksi pangan, terutama dengan menjamin ketersediaan dan stabilitas harga input pertanian di tingkat petani, terutama benih, pupuk dan pengairan,” tuturnya.
Yusuf menyesalkan di saat krusial seperti ini, alokasi subsidi pupuk justru dikurangi.
“Di saat kritis seperti saat ini, politik anggaran seharusnya menunjukkan keberpihakan nyata ke sektor pangan, terutama pertanian tanaman pangan, peternakan dan perikanan,” tuturnya lagi.
Dan, lanjutnya, perhatian utama seharusnya diberikan kepada sektor tanaman padi, dimana produksi beras kita dalam 4 tahun terakhir ini terus menurun. dari 33,9 juta ton pada 2018 menjadi 31,4 juta ton pada 2021.
“Dengan ketergantungan kita yang semakin tinggi pada pangan berbasis gandum dimana gandum sepenuhnya impor dan kini harga nya sedang melonjak, hal ini menimbulkan kerentanan, sedikit kenaikan permintaan terhadap beras akan membuat harga beras melonjak. Secepatnya pemerintah meningkatkan produktivitas sektor pangan, menjamin ketersediaan input pertanian pada harga yang terjangkau dan menjamin harga beli hasil panen sehingga memberi insentif yang memadai kepada petani,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa