KedaiPena.com – Pernyataan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono, yang mengusulkan dibentuknya crowdfunding untuk kebutuhan pembiayaan pembangunan IKN, dinyatakan Direktur Eksekutif IDEAS Yusuf Wibisono dapat menjadi tolok ukur apakah pembangunan IKN ini didukung oleh masyarakat.
“Menurut saya bagus juga jika ada crowdfunding untuk IKN ini. Jadi kita bisa melihat sejauh mana dukungan masyarakat terhadap IKN. Jika masyarakat benar-benar setuju dengan proyek IKN tentu masyarakat akan berkontribusi. Prediksi saya pembiayaan IKN melalui crowdfunding ini akan rendah,” kata Yusuf saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Yang pasti lanjutnya, dengan pernyataan Bambang Susantono ini, menunjukkan kepada publik suatu indikasi kelemahan APBN dan ketidakjelasan sumber pembiayaan IKN.
“Sekaligus menjawab keraguan banyak sejak awal bahwa proyek ini tidak layak dijalankan saat ini. Dan ini sangat menyedihkan. Masyarakat sudah berpartisipasi dan ikut menanggung beban melalui pembayaran pajak, dan kini masih ingin diminta lagi,” ucapnya tegas.
Ia membenarkan bahwa crowdfunding bukanlah sesuatu yang dilarang dalam peraturan. Dan pelaksanaannya kelak tidak akan melanggar konstitusi.
“Namun tidak lazim jika pemerintah melakukan crowdfunding karena sudah dibekali APBN. Jika pemerintah berkeras melakukan crowdfunding, ya silahkan saja tidak apa-apa,” ucapnya lagi.
Gagasan ini, kata Yusuf, juga mengindikasikan minimnya minat swasta untuk menanamkan investasi di proyek IKN ini.
“Skema pembiayaan proyek publik oleh swasta (PPP/ public-private partnership) sudah lama dilakukan pemerintah. Skemanya banyak, dari sewa menyewa, kerja sama operasi sampai BOT (built, operate, transfer). Selama ini, swasta hanya akan berpartisipasi dalam PPP jika ada potensi keuntungan yang signifikan dan jaminan investasi yang memadai, terutama faktor stabilitas politik dan keberlanjutan kebijakan dalam jangka panjang. Tidak heran bila minat investor cenderung rendah ke IKN ini,” pungkasnya.
Laporan: Natasha