KedaiPena.Com – Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai, jika idealnya pergantian Panglima TNI dapat bergelir dan adanya rotasi antar matra angkatan.
Hal itu disampaikan oleh Wasisto begitu ia disapa merespon pilihan Presiden Jokowi mengusulkan nama Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, seharusnya yang menjadi panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
“Ya idealnya memang pergiliran matra antar angkatan dalam menduduki posisi sebagai Panglima TNI,” kata Wasisto, Rabu, (3/11/2021).
Namun demikian, lanjut Wasisto, alasan dipilihnya Jendera Andika lantaran TNI AD lebih difavoritkan daripada AL.
Hal ini berkaitan dengan potensi gangguan keamanan.
“Terutama menyosong perhelatan pemilu serentak baik level nasional dan lokal yang akan memuncak pada 2024,” papar Anton.
Dengan demikian, tegas Wasisto, aspek keamanan teritorial ini menjadi fokus utama Jokowi tuk upaya stabilitas keamanan. Wasisto mengaku tak setuju jika Jokowi disebut telah merusak tatanan matra TNI.
“Sebenarnya posisi penunjukkan panglima itu memang menjadi hak preogratif presiden yang itu disesuaikan dengan kepentingan strategis. Maka kalau dikatakan “merusak” itu bukan istilah yang tepat, lebih dikarenakan kepentingan strategis lain yang dikedepankan,” tandas Wasisto.
Laporan: Muhammad Lutfi