KedaiPena.com – Wakil Ketua Komisi XI Achmad Hafisz Thohir menilai, kemungkinan ide ‘super holding’ BUMN mencuat karena kondisi keuangan BUMN tidak baik.
“Karena BUMN kita kapasitas ‘finance’-nya masih kecil. Sekalipun, ada suntikan PMN (penyertaan modal negara) itu belum bisa mencapai kapital yang diinginkan jika infrastruktur memang benar mau digenjot,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/9).
Terlebih lagi, kata Hafisz lagi, posisi BUMN saat ini, rasio utang dengan modal sudah sangat mepet.
“Sehingga perlu diperluas kapasitasnya, nah jika demikian maka ‘super holding’ dapat digunakan sebagai salah satu pemecahannya,” ungkap politisi PAN ini.
Lebih lanjut Hafisz mengingatkan, posisi kepemilikan saham pemerintah jika ide ‘super holding’ tersebut terlaksana harus berada pada kategori mayoritas.
“Tetap tidak boleh berubah harus saham tetap dipegang. Sesuai dengan komposisinya,” tandasnya.
(Prw/Apit)