KedaiPena.Com – Memasuki usianya yang ke 76 tahun, Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah semakin profesional, solid dan modern. Hal ini juga sesuai dengan perkembangan TNI yang telah berubah mengikuti zaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Anton Sukartono Suratto dalam momentum peringatan HUT TNI ke 76 . Dalam HUT ke 76 ini, TNI mengambil tema Bersatu, Berjuang Kita Pasti Menang
“Dimana program latihan yang dilakukan telah berubah sesuai doktrin masing – masing matra dengan mengikuti kemajuan atau dinamika yang terjadi,” beber Anton begitu ia disapa, Selasa, (5/10/2021).
Anton juga memandang, usia ke 76 hubungan antara bawahan dengan atasan di TNI sedianya juga telah berjalan dengan baik.
“Dimana jarak antara perwira sebagai unsur pimpinan dengan bawahannya, baik Bintara dan Tamtama berlangsung harmonis serta penuh dengan rasa kekeluargaan,” papar Anton.
Anton berharap, agar di usia ke 76 TNI diharapkan dapat meningkatan kualitas pemahaman peran, fungsi dan tugas sebagai sistem pertahanan dan keamanan rakyat.
“Seperti penangkal, penindakan, dan pemulihan dalam operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang,” tegas Anton.
Anton menerangkan, tradisi TNI mempunyai peran penting dalam pembinaan prajurit dan generasi muda pada umumnya.
Hal ini, agar generasi muda dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap sejarah perjuangan bangsanya.
“Dengan upaya ini diharapkan generasi muda akan memperoleh penyadaran dan pencerahan tentang akar budaya bangsa Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan bermartabat secara terus menerus dan berkesinambungan dari generasi ke generasi,” papar Anton.
Anton meminta, agar di usia ke 76, TNI juga mampu menjawab tantangan kedepan terkait kebutuhan alutsista. Meskipun, Anton mengingatkan, untuk tetap memperhatikan alokasi belanja alutsista yang tersedia.
“Artinya belanja alutsista harus tepat sasaran sehingga tidak memberatkan APBN Indonesia,” Imbuh Anton.
Anton mengakui, saat ini pertumbuhan dan kebutuhan TNI sangat luar biasa peningkatannya dari sisi kesejahteraan maupun alutsista. Walaupun juga memang masih di bawah negara- negara maju.
“TNI jangan cepat berpuas diri karena tantangan kedepannya semakin terbuka.TNI harus siap dengan teknologi perang terkini agar mampu mampu menjawab segala persoalan pertahanan kedepannya,” tukas Legislator asal Jabar ini.
Anton menekankan, jika penguasaan teknologi, wawasan geopolitik hingga SDM yang unggul merupakan salah satu kunci sukses merespon perkembangan isu pertahanan negara- negara saat ini.
Anton menambahkan, saat ini Indonesia dan seluruh dunia telah memasuki era revolusi 4.0 yang dimana menandakan masuknya globalisme di tengah masyarakat.
Anton pun menilai, rasa nasionalisme dan kesadaran akan identitas bersama sangat diperlukan dalam era revolusi industri 4.0 saat ini.
Pasalnya, tegas dia, telah terjadi perubahan spektrum perperangan yang saat ini disebut sebagai perang generasi kelima.
“Ancaman serbuan budaya dari luar terhadap generasi muda milenial. Munculnya kegalauan dan sikap oportunistis generasi muda pada saat ini salah satu penyebabnya adalah distorsi nasionalisme dan pengikisan jiwa patriotisme karena gempuran budaya dari luar,” tandas Anton.
Laporan: Muhammad Hafidh