KedaiPena.Com – Anggota DPR RI Komisi IX Muchamad Nabil Haroen menilai, HUT ke 75 RI harus menjadi momentum untuk bangsa merdeka dari Kesenjangan.
“Dalam kurun waktu 75 tahun Indonesia merdeka, masih terasa kesenjangan ekonomi, politik, sosial dan pendidikan. Ekonomi kita sebagian besar masih dikuasai segelintir elite, yang menghegemoni kekuasaan dengan kekuatan finansial,” kata Gus Nabil, Senin, (17/8/2020).
Selama itu juga, kata Gus Nabil, jarak antara si kaya dan si miskin makin jauh, apalagi di tengah pandemi sekarang ini. Salah satu yang menjadi perhatian ialah di bidang sosial dan pendidikan.
“Masih ada kesenjangan dalam fasilitas bagi saudara-saudara kita di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Juga, pentingnya perhatian dan dukungan pemerintah dalam pendidikan pesantren,” tegas Gus Nabil.
Politikus PDIP ini juga berharap, agar di usia ke 75 ini bangsa Indonesia dapat merdeka dari oligarki dan Mafia ekonomi-kesehatan.
Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir, kata Gus Nabil, terjadi perdebatan terkait dengan mafia ekonomi dan kesehatan semakin meruncing.
“Juga, kebijakan-kebijakan yang sebagian terasa kepentingan oligarki, yang meminggirkan peran rakyat kecil. Juga, mafia-mafia di bidang ekonomi dan kesehatan, yang selama ini menghambat perbaikan sistem untuk transformasi Indonesia,” papar Gus Nabil.
Oleh sebab itu, Gus Nabil meminta, agar momentum HUT RI ke 75 ini juga dapat menjadi refleksi Indonesia sebagai negara untuk semua.
“Kelompok yang memegang kendali ekonomi dan kekuasaan, seharusnya mengayomi dan mengangkat rakyat kita, serta para pengusaha muda,” tegas Gus Nabil.
Tidak hanya itu, Gus Nabil menambahkan, hal tersebut termasuk
merdeka untuk melahirkan Pemimpin di tengah Pandemi.
“Ada pepatah kuno, bahwa pemimpin hebat lahir di tengah krisis. Maka, krisis dan pandemi sekarang ini, harus jadi semangat kita bersama, untuk bergotong-royong, saling bantu, serta melahirkan pemimpin besar yang bervisi global dengan nilai-nilai Pancasila dan keindonesiaan,” tandas Gus Nabil.
Laporan: Muhammad Hafidh