KedaiPena.Com – Wakil Ketua Dewan perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengatakan, bahwa di hari jadi yang ke-72 peran DPR RI, yang jatuh pada Selasa (29/8), masih sangat kurang maksimal. Hal itu dikarenakan, beberapa peran yang harusnya dijalankan oleh legislatif masih diambil ekskutif.
“Kekuasaan dibidang legislasi masih dikontrol oleh eksekutif, kekuasaan di bidang anggaran hampir mutlak oleh eksekutif, Saya mau bertanya berapa persen yang bisa di intervensi oleh legislatif keuangan eksekutif, kan berat itu, mengubahnya susah,”ujar Fahri di Jakarta, Rabu (30/8).
“Kita mau melarang mereka pakai waktu itu PMN (Pernyataan Modal Negara) saja, kan tidak bisa, habis PMN di sahkan, menterinya ga diajak rapat sampai sekarang. Sehingga pertanggung jawaban PMN sekarang kita ga tahu, padahal itu duit gede dan kita ga ribut soal duit ini,” sambung Fahri.
Padahal, lanjut Fahri, peran eksekutif sebenarnya cukup bahaya. Meskipun,jelas Fahri, pengertian bahayanya bukan soal niat jahatnya. Tapi soal ‘absolute power’.
“Dengan sendirinya mereka punya masalah, kontrol terhadap sumber daya yang luar biasa dan tidak terbatas, karena uang di negara kita ini dikendalikan oleh eksekutif proses penerimaan dan belanjanya itu hampir 100 persen,” tandas Fahri.
Laporan: Muhammad Hafidh