KedaiPena.Com – Dalam pertemuan antara Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan dengan Vice-President Sustainable Development Laura Tuck dan perwakilan negara lainnya dalam ‘Close Door Event: Towards Blue Economy’, Menko Luhut menjelaskan mengenai sampah laut di Indonesia.
Menurut Menko Luhut masalah sampah laut sangat penting karena 2/3 negara Indonesia terdiri dari laut karena itu sangat tergantung dengan laut.
Saat pelantikan sebagai Presiden 2014, Jokowi menyatakan maritim sebagai agenda utama dalam pemerintahannya. Terutama bagaimana Indonesia mengembangkan ekonomi maritim.
Karena itu Presiden Jokowi mengalokasikan seluruh sumber daya untuk memberantas penangkapan ilegal ikan,membangun jalan tol untuk mempermudah hubungan ekonomi antar-daerah, pariwisata laut, dan terpenting laut yang sehat.
“Sudah banyak riset dampak negatif untuk kesehatan manusia dari mikro-plastik yang dimakan oleh ikan. Kemudian ikan dimakan manusia termasuk ibu hamil sehingga anak yang lahir bisa ‘stunting’,†ujar Menko Luhut, ditulis Jumat (20/4/2018).
Di sektor pariwisata masalah sampah laut mempengaruhi turis yang sedang ‘diving’, pantai, dan batu karang. Bila pemerintah Indonesia tidak mengambil langkah tegas akan menghancurkan sektor pariwisata dan meningkatkan kemiskinan.
â€Pemerintah serius akan mengambil hukum kepada siapa saja yang melanggar atau membuang sampah di laut, siapapun mereka,†ungkap Menko Luhut.
Pemerintah akan memperkuat penegakan hukum untuk industri yang mengabaikan standar lingkungan hidup. Selain itu, pemerintah juga melakukan koordinasi dengan kepolisian, jaksa dan menteri lingkungan hidup.
Ditambah lagi berdasarkan riset, bahwa 80% sampah laut berasal dari darat yang kebanyakan mempunyai sistem pembuangan sampah di pesisir pantai. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia fokus meningkatkan sistem menajemen pembuangan sampah di daerah-daerah pantai.
Laporan: Ricki Sismawan