KedaiPena.com – Keresahan para petani akibat rendahnya harga buah Sawit di Kabupaten Tapanuli Tengah akhirnya terjawab. Harga Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit didaerah itu mulai menunjukkan kenaikan harga.
Harga TBS yang sebelumnya hanya dikisaran Rp1.050 per Kilogram kini mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp350 atau menjadi Rp1.400 per Kilogram.
“Alhamdulillah, beberapa hari terakhir harga tebus TBS sawit ditingkat petani sudah mulai bergerak positif,†ujar petani sawit di Kecamatan Sirandorung, Katarina kepada wartawan, Sabtu (30/4).
Katarina berharap, kenaikan harga TBS itu dapat terus bertahan, demi kesejahteraan para petani sawit. “Kita berharap harganya bisa naik lagi pada masa mendatang, sehingga kehidupan petani dapat sejahtera,†katanya.
Terpisah, petani Sawit di Desa Mombang Boru Kecamatan Sibabangun, Masri Manik (31) menuturkan, harga sawit di daerah itu dan sejumlah desa tetangga diantaranya Desa Pulo Pakkat, dan Desa Janji Maria, hingga areal kebun masyarakat di Kecamatan Suka Bangun terpantau bervariasi.
“Kita melihat medannya lokasi penampungan, ada yang kita bayar Rp1.300, ada yang Rp1.350 karena kita yang bayar uang angkut Rp50 hingga Rp100 per kilogram. Jika kita tidak membayar uang angkut, harganya Rp1.400 per kilogram,†jelas Masri.
Masri menuturkan harga TBS bahkan bisa mengalami kenaikan signifikan di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Sibabangun yang mencapai Rp1.700 kilogram. Hal itu dikarenakan jarak tempuh pengantaran dari lokasi penampungan ke pabrik yang berjarak 10 kilometer hingga 30 kilometer.
Masri menyebutkan informasi yang ia peroleh dari rekannya di kota Medan menyebutkan, terjadinya kenaikan harga TBS tersebut disebabkan perdagangan CPO di pasar utama Asia yang melonjak signifikan. Di bursa komoditas Malaysia, harga CPO pekan ini mengalami kenaikan.
Ditambahkannya, kondisi serupa juga terjadi di pasar CPO Indonesia. Harga merangkak naik baik di pasar spot maupun bursa berjangka ICDX Jakarta. Penyebabnya, sama yaitu penguatan harga komoditi substitusi.
Sementara itu, pengepul TBS sawit di Kecamatan Sirandorung Anggun Purba (37) mengungkapkan, harga pembelian TBS yang ia kepul memang bervariasi dan dipengaruhi beberapa faktor. Misalnya soal jumlah hasil panen sawit yang kecil, tentu akan dibeli dengan harga yang lebih rendah. Hal tersebut dikarenakan adanya beban pada biaya angkut yang tak seimbang dengan jumlah TBS yang dijual petani.
“Sawit yang telah dikumpulkan dari petani dibawah 500 kilogram seharga Rp1.300/kg. Tetapi, jika hasil panen sawitnya diatas 500 kilogram kita bayar Rp1.350 per kilogram. Berbeda harga dengan diatas 1 Ton kita bayar harga sekarang ini Rp1.400 kilogramnya, karena kita tidak banyak membayar upah kerja kepada anggota,†ungkap Anggun.
(Dom)