KedaiPena.Com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan bahwa pembentukan holding BUMN sektor pertambangan akan terjadi pada akhir bulan ini.
Untuk diketahui, yang menjadi induk dari holding BUMN tambang adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) yang 100% sahamnya masih dimiliki negara.
Inalum akan menjadi induk dari tiga BUMN tambang lainnya, yaitu PT Timah (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).
Menanggapi terealisasikanya Holding Tambang tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Idris Laena menyarankan, agar pemerintah untuk segara meresmikan Holding BUMN yang lain.
Idris sapaan karibnya menilai pemerintah juga harus segera merealisasikan Holding BUMN sektor konstruksi karena sedang gencar melakukan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya lihat dengan holdingisasi jasa konstruksi juga sangat menarik karena kekuatan mereka untuk melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia akan lebih meningkat,” jelas dia kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/11).
Idris pun memastikan, apabila Holding perusahaan infrastruktur yang dipimpin oleh PT Hutama Karya (Persero) terealisasikan maka mimpi Presiden Jokowi untuk menyeratakan wilayah Indonesia bukan mimpi semata.
Untuk diketahui, Hutama Karya dipilih menjadi induk dari holding BUMN konstruksi karena seluruh sahamnya masih dimiliki pemerintah.
Hutama Karya nantinya memimpin BUMN konstruksi lainnya, antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Indra Karya (Persero), dan PT Yodya Karya (Persero).
“Misalnya satu BUMN konstruksi akan jadi menarik. Karena saat mereka melakukan pembangunan saat diholding pasti akan lebih kuat,” tandas Idris.
Laporan: Muhammad Hafidh