KedaiPena.Com- Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta agar Kementerian Agama pimpinan Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut segera merealisasikan program-program yang sudah disepakati dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI.
Program tersebut, kata Hidayat, seperti bantuan untuk mahasiswa Indonesia di Perguruan Tinggi Agama Luar Negeri yang terdampak covid-19 di Mesir, Sudan, Pakistan, Maroko, Yaman dan lain-lain.
“Sesuai hasil raker pada 8 April 2020, ada keputusan yang disepakati untuk juga membantu mahasiswa Indonesia di Perguruan Tinggi Agama di Luar Negeri terdampak Covid-19, seperti di Mesir, Sudan, Pakistan, Maroko, Yaman, tapi hingga kini tidak pernah ada laporan pelaksanaan program tersebut dan karenanya tidak pernah diterima oleh para mahasiswa terdampak Covid-19 di luar negeri,” tegas Hidayat, Selasa, (19/1/2021).
Padahal, lanjut dia, dalam berbagai kesempatan bertemu dengan mrk saat reses secara virtual maupun webinar, mereka banyak sampaikan aspirasi soal kesulitan- kesulitan yang mereka alami selama pandemi covid-19.
“Pentingnya kehadiran megara untuk membantu dan mengayomi mereka,” tegas Hidayat.
Sebagai wakil Rakyat dari dapil Jakarta II meliputi Luar Negeri, Hidayat juga meminta, agar program ini segera dilaksanakan dan dilanjutkan di tahun 2021 oleh Menteri Agama Gus Yaqut.
“Apalagi mempertimbangkan banyaknya Kiyai/Nyai/Ulama/Habaib yang wafat di era covid-19, maka membantu para mahasiswa calon penerus Ulama yang sedang belajar di berbagai Perguruan Tinggi Islam di Luar Negeri yang juga terdampak covid-19,” tutur Hidayat.
Sedangkan program yang kedua, tegas Hidayat, ialah terkait erolehan Kemenag dengan alokasi Rp 890 Miliar pada November 2020 untuk pengembalian dana BOS Madrasah. Hidayat mengatakan, sebagaimana disepakati dengan komisi VIII DPRRI, tidak jelas realisasi dan pendistribusiannya.
“Perlu direalisasikan dan diperjelas pelaksanaannya agar bermanfaat sesuai peruntukannya. Dan komitmen tidak melakukan pemotongan dana BOS unt Madrasah dan Pesantren agar dilanjutkan dengan jujur dan serius,” tutur Hidayat.
Untuk program ketiga, Hidayat mengatakan, bantuan operasional pesantren dan madrasah yang berdasarkan keterangan Menag pada Raker 29 September 2020 termasuk dalam program penanganan Covid-19 tahun 2021 dengan total anggaran Rp 2,98 Triliun belum ada sosialisasi lebih lanjut.
” Padahal umat di bawah lingkup Kementerian Agama banyak yang membutuhkan pelaksanaan program-program tersebut dalam rangka mengatasi dampak negatif dari Covid-19,” tutur Hidayat.
Politisi Fraksi PKS ini juga meminta agar Kemenag menerima aspirasi Pesantren yang meminta agar izin operasional Pesantren baru tidak harus ke Kemenag Pusat.
Hidayat mengatakan, hal tersebut cukup dikeluarkan oleh Kantor Dinas Keagamaan tingkat Kabupaten dan kota agar tidak menyulitkan pesantren yang sebagian besar berada di daerah.
“Saya ucapkan selamat bertugas kepada Menag baru, Gus Yaqut, dan bila Menag mau menjadi Menteri bagi seluruh agama, maka itu harus dibuktikan dengan juga menjadi menteri untuk semua Ormas keAgamaan termasuk Ormas Islam dengan hadirkan keadilan untuk semuanya. Agar menepis kesan keberpihakan hanya pada ormas tertentu saja,” pungkas Hidayat
.Laporan: Muhammad Hafidh