KedaiPena.Com – Analis Ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra mengaku heran dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (SMI) yang baru menyampaikan Indonesia akan mengalami resesi ekonomi akibat dampak Corona atau COVID-19.
Gede begitu ia disapa mengatakan sebenarnya sudah banyak para pakar ekonom yang telah memprediksikan terkait kepastian resesi, namun baru saat ini Sri Mulyani percaya.
“Mengenai kepastian terjadi resesi sebenarnya sudah diperkirakan oleh banyak ekonom semenjak tahun lalu. Namun baru saat ini SMI percaya, artinya kan lemot,” kata Gede kepada KedaiPena.Com, Rabu, (23/9/2020).
Gede pun memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III akan minus lebih dari yang disampaikan oleh Menteri Keuangan SMI.
“Saya menduga pertumbuhan ekonomi kuartal III akan minus lebih dalam dari yang diperkirakan SMI. Mungkin di kisaran minus 3-5%,” ucap Gede Sandra
Menurutnya, resesi ekonomi tidak bisa dihindari, akan tetapi yang paling utama bagaimana untuk lebih fokus dalam penanganan pandemi saat ini.
“Resesi ekonomi tidak bisa dihindari. yang paling mungkin adalah fokus penanganan pandemi. Agar tahun depan setelah kurva pandemi menurun, ekonomi kita bisa cepat bangkit,” katanya.
“Harus fokus ke penanganan Covid dulu,” tambahnya
Ia pun menuturkan jika pemerintah membagi fokus penanganan Covid-19, maka yang akan terjadi tidak ada yang terselesaikan.
“Bila kita setengah-setengah, setengah mikir ekonomi, dan setengah mikir pandemi, nanti tahun depan malah tidak ada yang beres,” tuturnya
Selain itu, Gede Sandra pun mengatakan pemerintah harus membuat strategi pembangkitan ekonomi nasional, akan tetapi yang paling adalah personilnya.
“Strategi pembangkitan ekonomi perlu, tapi yang juga penting tentu adalah personil. Percuma kita kasih masukan strategi yang bagus, tapi menteri ekonominya lemot-lemot. Ada yang bedakan resesi tidak bisa, ada masih belum percaya resesi, ada yang baru sekarang percaya ada resesi,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi