KedaiPena.Com – Pengamat Energi Yusri Usman mengaku heran dengan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak kunjung menjerat direksi PLN pada kasus suap proyek PLTU Riau I.
Padahal dalam kasus tersebut Nama Direktur Utama PLN, Sofyan Basir kembali disoroti lantaran dijadikan benang merah dalam runtutan dakwaan milik mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham.
Hal tersebut terungkap saat pembacaan dakwaaan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.
“Menurut saya agak aneh saja sudah lebih 6 bulan KPK tidak mampu menjerat keterlibatan direksi PLN dalam kasus suap PLTU Riau 1,” ujar Yusri saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Jumat (18/1/2019).
“Padahal kemarin dari banyak keterangan tersangka maupun saksi yang menyatakan ada peran kuat direksi PLN sehingga PT Blackgold Natural Resourcer Ltd dipilih anak usaha PLN sebagai mitra IPP di PLTU Riau 1,” sambung Yusri.
Ia menjelaskan keterlibatan direksi PLN pada kasus suap PLTU Riau 1 sudah sangat jelas. Sebab, sejak awal pertemuan Setnov bersama Eni Saragih dengan Direksi PLN awalnya berminat di PLTGU Jawa 3.
“Namun kala itu kata Sofyan Basyir bahwa sudah ada yang megang yang belum ada PLTU Riau 1,” cerita Yusri.
Dengan demikian, lanjut Yusri, banyak fakta dan realitas, sehingga sudah sangat pantas direksi PLN patut diduga terlibat jauh dalam pengaturannya.
“KPK harus berani melawan semua intervensi yang ingin menyelamatkan direksi PLN,” pungkas Yusri.
Laporan: Muhammad Hafidh