KedaiPena.Com- Parameter yang dipakai oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, untuk tidak lagi menggulirkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk UMKM di 2023 menjadi pernyataan bagi para kalangan dewan di Senayan.
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono Bangun bingung dengan alasan Teten yang menyebut kondisi UMKM kini sudah pulih.
“Jika di lihat dan ditinjau ke masyarakat paling bawah, masih banyak yang butuh (BPUM) dan belum sejahtera,” kata Rudi, Rabu,(28/12/2022).
Politikus Partai NasDem ini pun mengkritik Teten. Menurutnya, jika mengeluarkan pernyataan dan membuat keputusan itu harus berdasarkan data.
Dan, tidak langsung mengklaim seolah-seolah kondisi UMKM semua sudah pulih.
“Tentu bicara harus ada parameter dan ukuran untuk menentukan apakah benar UMKM semua sudah pulih?” tanya Rudi.
“Bisa lihat data di BPS pusat dan daerah. Di data Kemensos juga nampak berapa juta orang pra sejahtera,” tukas Rudi.
Sebelumnya, pemerintah akan menghentikan bantuan tunai langsung (BLT) UMKM per 2023. MenkopUKM, Teten Masduki mengatakan, kondisi UMKM saat ini sudah pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Sehingga, menurutnya, UMKM tidak lagi membutuhkan hibah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
“Per hari ini pemerintah merasa UMKM sudah cukup pulih, sudah survive, program hibah BPUM tidak diperlukan lagi,” kata Teten di gedung Kemenkop dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (26/12/22).
Kendati demikian, Teten mengaku akan melihat perkembangan kondisi ekonomi ke depan, terlebih jika hal tersebut berpengaruh pada UMKM
Ia pun membuka peluang jika kondisi perekonomian Indonesia tak bagus, BLT UMKM itu pun masih mungkin untuk kembali digalakkan.
“Nanti kita coba evaluasi kalau perkembangannya tidak terlalu bagus, ya seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bisa melakukan adjustment program BPUM,” kata Teten.
Laporan: Tim Kedai Pena