KedaiPena.com – Hadirnya Partai Politik diharapkan mampu menjaga kedaulatan Indonesia. Karena, untuk menguasai Indonesia, ujaran menyatakan hanya cukup dengan menginfiltrasi Partai Politik.
Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio menyatakan jika ada pihak yang ingin menguasai Indonesia maka cara termudahnya adalah melalui Partai Politik.
“Karena, secara sadar, diposisikan oleh kita semua. Dimana hanya Partai Politik lah yang secara konstitusi mengusung capres dan cawapres,” kata Hensat, demikian ia akrab dipanggil, dalam acara diskusi, Minggu (20/11/2022).
Jika, Partai Politik tersebut mengubah ideologinya dan bukan hanya mengejar suara pada Pemilu, maka akan terbuka lah peluang kekuatan untuk masuk ke Partai Politik.
“Sudah banyak kan. Tiba-tiba ada pengusaha yang masuk ke Partai Politik, lalu duduk sebagai ketua apa, ketua apa. Atau jadi wakil sekjen. Ini kan sering terjadi,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, jika ada satu kelompok berkekuatan besar, terutama kekuatan ekonomi, yang melakukan negosiasi dengan Partai Politik, maka akan terbuka juga peluang kepentingan kelompok tersebut akan diakomodir oleh Partai Politik.
“Kalau ini terjadi, saya jamin menang. Karena dengan kekuatan si kelompok tersebut, akan bisa memenangkan calonnya dan menguasai Indonesia,” ujarnya lagi.
Ia menekankan pentingnya informasi ini untuk dipahami oleh semua pihak, agar masyarakat bisa mewaspadai Partai Politik yang mulai bergeser dari ideologi aslinya.
“Partai Politik yang sudah disusupi seperti ini lah, yang akan merubah sistem Pemilu untuk mencari calon pemimpin terbaik negara ini, menjadi organisasi pencari posisi belaka. Yang ditakuti malah hanya untuk menguasai Indonesia,” kata Hensat.
Ia menegaskan bahwa cita-cita dan ideologi negara ini harus terus dijaga, jangan sampai dikuasai oleh sekelompok pihak.
“Ini hanya imajinasi saja. Tapi harus kembali diingatkan bahwa peluang terjadi seperti itu ada. Jadi kita harus secara bersama mengawasi dan mewaspadai kejadian seperti ini jangan sampai terjadi. Jangan sampai kelompok tersebut berkuasa hanya untuk mengambil sumber daya Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa