KedaiPena.Com – Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Assegaf Al Jufri mengkritik pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menyebut bahwa pilpres ini saat ini merupakan pertarungan ideologi pancasila dengan ideologi khilafah.
“Saya melihat ini sudah tidak sehat. Harusnya dia beri contoh yang baik untuk bangsa ini. Apalagi dia generasi yang sangat berpengalaman,” ujar Habib Salim di Jakarta, belum lama ini.
Habib Salim melanjutkan bahwa seharusnya Hendropriyono sebagai mantan Kepala BIN juga tidak membuat keresahan bagi masyarakat.
“Jadi kalau mau menuju itu, mana buktinya? Ada tidak di lapangan? Saya pikir berilah demokrasi yang baik,” kata Habib Salim.
Habib Salim pun berpesan bahwa menang ataupun kalah dalam sebuah demokrasi merupakan hal yang biasa. Sehingga apa yang disampaikan oleh Hendropriyono tidak tepat.
“Menang kalah dalam demokrasi itu biasa yang menang tidak boleh takabur yang kalah legowo,” tugas Habib Salim.
Berbeda dengan Habib Salim, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani, mengatakan bahwa apa yang disampaikan mantan Kepala BIN Hendropriyono harus dilihat secara luas.
“Saya kira apa yang diomongin Pak Hendro itu harus dipahami dengan kerangka yang luas tidak dalam kerangkan pilpres, kerangka yang luas itu artinya memang bahwa di belahan dunia manapun termasuk di Indonesia itu ada isu dimana bernegara bangsa itu ‘face a face’ berhadapan dengan paham-paham tradisional,” ujar Arsul terpisah.
Arsul pun menambahkan bahwa apa yang disampaikan oleh mantan Kepala BIN turut dimaknai sebagai ancaman bagi negara Indonesia.
“Jadi menurut saya harusnya statemen Pak Hendro itu dimakna sebagai kerangka mengingatkan ada ancaman sebagai mana yang juga dialami negara lain,” pungkas Arsul.
Laporan: Muhammad Hafidh