KedaiPena.com – Semakin tua semakin jadi. Mungkin itulah yang bisa disematkan pada Reaktor Triga Mark II Bandung yang memang sudah berumur cukup tua, sekitar 60 tahun. Karena walaupun beroperasi sejak lama tapi masih memiliki manfaat yang sangat besar dalam bidang riset dan memiliki kerjasama tak hanya di kancah nasional tapi hingga internasional.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Nuklir Terapan BRIN, Prof. Dr. Muhayatun menyatakan reaktor Triga Mark II Bandung, yang merupakan reaktor pertama yang dimiliki oleh Indonesia sejak tahun 1964.
“Reaktor ini sudah dua kali di upgrade dan memiliki izin operasi hingga 2027. Dan secara perhitungan variabel operasi, existing bahan bakar cukup untuk diperasikan hingga lebih dari 10 tahun ke depan. Utilisasinya pun masih bisa dioptimalkan untuk jangka pendek dan menengah,” kata Prof. Muhayatun saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).
Ia menjelaskan sebagian besar utilisasi Reaktor Triga Mark II ini memang untuk riset.
“Yaitu sebagai riset bidang isotop dan radiofarmaka, riset teknik analisis nuklir untuk lingkungan dan kesehatan yang mencakup nutrisi dan stunting serta dimanfaatkan untuk peningkatan kompetensi SDM dan layanan jasa analisis pada akademisi, industri hingga masyarakat,” urainya.
Reaktor ini juga memiliki kolaborasi dalam tingkat regional hingga global. Sementara di tingkat nasional sudah menjalin kerja sama dengan 18 lembaga dan kementerian.
“Untuk masa depannya, dalam jangka pendek, reaktor ini akan bisa dioptimalkan layanan analisis material, lingkungan dan nutrisi. Misalnya, untuk pengembangan obat berbasis riset senyawa bertanda,” ucapnya.
Dan untuk jangka menengah dan jangka panjang adalah pengembangan kompetensi SDM meliputi kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi yang berkaitan dengan pemanfaatan nuklir.
“Sehingga besar harapan kami, BRIN dapat melihat potensi yang dimiliki oleh Reaktor Bandung ini untuk mendukung upaya pemerintah menyejahterakan masyarakat dan juga upaya pencapaian target pembangunan nasional,” pungkasnya.
Laporan : Natasha