KedaiPena.Com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto menganggap sudah sepatutnya survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin 55,2 persen selisih jauh dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 36 persen.
Menurut Hasto, selisih yang jauh itu dikarenakan pemilih sudah bisa menilai mana pasangan yang berkualitas dan mewakili rakyat.
“Kami lihat setelah debat, rakyat memberikan apresiasi karena mampu membedakan mana yang retorika, mana yang mengakar di dalam kebijakan konkret,” kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan IX PDI Perjuangan di Lampung, ditulis Sabtu (2/3/2019).
Hasto menilai kebijakan keberpihakan Jokowi, seperti sertifikasi tanah dan serangkaian program kesejahteraan petahana mampu menggugah pilihan rakyat. Terlebih, kata Hasto, Jokowi melakukan politik pertanahan dengan membongkar ratusan hektar tanah milik Prabowo Subianto.
“Kebijakan politik pertanahan ternyata betul-betul menjadi kartu yang sangat ampuh yang menghubungkan seluruh pendukung dari Pak Prabowo dan Pak Sandi ke Pak Jokowi. Ini menghadirkan tanah untuk rakyat sertifikasi tanah untuk rakyat tidak bisa diabaikan begitu saja karena inilah program yang selama ini dirindukan oleh masyarakat itu sendiri,” kata Hasto.
Hasil survei Cyrus Network menunjukkan, elektabilitas capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 55,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 36,0 persen. Survei dilakukan pada 18 hingga 23 Januari 2019.
“Habis debat pertama itu, dalam pertanyaan terbuka, keunggulan masih dimiliki pasangan Jokowi-Ma’ruf terhadap pesaingnya hampir 19,2 persen,” kata Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi ditemui di Jakarta Pusat.
Sejumlah alasan diungkapkan responden ketika memilih Jokowi-Ma’ruf. Responden menganggap, Jokowi memiliki kinerja mumpuni selama memimpin Indonesia. Karena itu, para responden menginginkan pekerjaan Jokowi tetap dilanjutkan.
“Alasannya berbagai macam, paling besar karena kinerja sebesar 22,3 persen,” ungkap dia.
Survei ini dilakukan melalui metode wawancara tatap muka. Total 1.230 orang ditanyai dalam survei ini. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error sebesar tiga persen.
Laporan: Muhammad Hafidh