KedaiPena.Com-Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku jika pihaknya saat ini telah membangun komunikasi dengan kubu dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), terkait adanya indikasi tekanan jelang Pilpres 2024. Menurut Hasto tekanan yang diterima oleh pihak PDIP maupun pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, misalnya pencopotan baliho.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad menilai bahwa langkah PDIP untuk menjalin komunikasi dengan kubu AMIN lantaran adanya indikasi tekanan jelang Pilpres 2024 merupakan manuver politik untuk merebut suara pemilih di Februari 2024. Yasin tak menapik PDIP saat ini tengah memanfaatkan ketegangan antara elit yang sedang terjadi saat ini.
“Ini tentu bagian dari strategi elit merebut silent majority yang menjadi penentu kemenangan Pilpres 2024. Termasuk manuver komunikasi sesama kandidat tentu bagian dari manuver menuver politik untuk merbeut pemilih Februari 2024 nanti. Ya tentu berharap segala isu agenda dan manuver kemudian menjadi suara di TPS,” jelas Yasin, Minggu,(19/11/2023).
“Pilpres 2024 ketegangan elit sangat luar biasa, yang justru lahir dari PDIP dan kader PDIP. Pertarungan narasi, sperti kecurangan, kampanye negatif, nampak sekali hadir membanjiri informasi,” tambah Yasin.
Yasin mengaku heran dengan adanya narasi soal tekanan dari penguasa di Pilpres 2024 ini. Pasalnya, kata Yasin, saat ini peserta di Pilpres dan Pemilu 2024 merupakan bagian dari kekuasaan saat ini yang menduduki eksekutif dan memiliki akses ke yudikatif dan legislatif.
“Termasuk masih menjabat menteri, di level daerah Kepala Daerah. Semua pihak berusaha membangun infrastruktur memenangkan kontestasi. Terkait kecurangan? hampir bs dipastikan semua pihak berpotensi melakukan kecurangan, ini terbukti di setiap Pemilu bs di cek di pelaporan Bawaslu bahwa semua kandidat saling lapor,” jelas Yasin.
Dengan kondisi demikian, lanjut Yasin, potensi penggunaan resource incumbent berpotensi terjadi di perhelatan Pilpres 2024 ini. Meski demikian, Yasin masih menunggu, apakah penggunaan resource incumbent dengan skala besar di Pilpres 2024 akan terjadi seperti pada perhelatan Pilkada.
“Melihat pengalaman di tiap pemilu, potensi penggunaan resource incumbent besar sekali. paling mudah kita temui di Pilkada. apakah akan terjadi di Pilpres 2024. kita liat terutama saat memasuki tahapan kampanye 28 november – 10 Februari 2024,” pungkas Yasin.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan ada tekanan yang diterima oleh pihak PDI Perjuangan maupun pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, misalnya pencopotan baliho.
Karenanya, Hasto mengaku PDI Perjuangan juga sudah membangun komunikasi dengan kubu dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), terkait adanya indikasi tekanan jelang Pilpres 2024 mendatang.
“Kami juga membangun komunikasi dengan AMIN, karena merasakan hal yang sama. Kita juga menyepakati dengan AMIN, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan,” kata Hasto kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, (18/11/2023).
Langkah ini menurut Hasto, dilakukan PDI Perjuangan dalam upaya mengembalikan demokrasi agar tetap berada pada koridornya. “Demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan, bukan pada elite. Dan, itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan,” ujarnya.
Kemudian, Hasto juga menyinggung soal adanya dugaan intervensi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK). Sebagai lembaga yudikatif, Hasto mengaku heran ada tekanan berbentuk intervensi yang dilakukan kepada lembaga seperti MK.
Laporan: Tim Kedai Pena