KedaiPena.Com- Peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih PDI Perjuangan dari tangan sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sangat kecil. Peluang itu semakin mengecil lantaran keputusan Jokowi mengambil sikap berbeda dengan PDIP di Pemilu 2024.
Demikian hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menanggapi klaim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden Jokowi ingin merebut posisi Ketum PDIP.
“Setelah terjadi peristiwa politik, dimana Jokowi mengambil sikap politik yang berseberangan dengan PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024 tentu akan berbeda lagi.
Resistensi atau penolakannya akan semakin kuat,” kata Karyono, Kamis,(4/4/2024).
Karyono mengakui, agak sulit apabila Jokowi ingin mengambil alih PDI Perjuangan dalam Kongres yang akan datang. Karena, kata Karyono, pimpinan PDIP dan seluruh jajaran pengurus dari daerah hingga pusat akan menolak.
“Dari pusat sampai ranting tentu ada kecenderungan kuat untuk menolak. Sesuatu yang tidak mungkin lah,” jelas Karyono.
Meski demikian, Karyono memahami, disisa-sisa masa jabatannya Presiden Jokowi dikaitkan dengan sejumlah partai politik atau parpol. Karyono menilai, Jokowi sangat berkepentingan menjadi ketua umum atau ketum parpol.
“Karena Jokowi, ada beberapa targetnya, pasca dia lengser dari Presiden, dia masih menginginkan program atau kebijakan yang telah dia letakkan untuk dilaksanakan,” ungkap Karyono.
Karyono menambahkan, Jokowi berkeinginan untuk mengambil alih posisi ketua umum parpol lantaran banyaknya program yang belum terlaksana selama dua periode. Karyono melihat, Jokowi ingin melaksanakan dan menuntaskan hal tersebut.
“Oleh karena itu, tentu dia membutuhkan kekuatan politik untuk memastikan kepentingan Jokowi itu berjalan,” tandas Karyono.
Laporan: Muhammad Lutfi