KedaiPena.Com – Agenda Pemilu dan Pilkada serentak selanjutnya harus tuntas pada 2024. Hal ini, lantaran pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak lebih baik diselenggarakan di tahun yang sama dan sesuai amanat Undang-Undang (UU).
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Alfitra Salamm saat memberi sambutan dalam kegiatan Kongres Kebangsaan, Kamis, (28/10/2021).
Kegiatan ini sendiri digagas oleh Aliansi Kebangsaan dengan tema “Ikhtiar Memperadabkan Bangsa” di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.
“Untuk itu, skema waktu penyelenggaraan Pemilu Nasional 2024 sebaiknya dilaksanakan pada kerangka waktu yang sama pada tahun 2024,” ucap Alfitra, ditulis, Jumat, (29/10/2021).
Ia menyampaikan, jika bulan Februari 2024 adalah waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Pemilu nasional yang meliputi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Sedangkan untuk Pilkada serentak diadakan pada November 2024.
“Sehingga tidak perlu melakukan perubahan UU atau Perppu,” tambahnya.
Menurutnya, pemilu merupakan salah satu medium untuk memperbaiki institusi demokrasi di Indonesia. Sehingga, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan sukses dan lancar agar keberlanjutan demokrasi Indonesia semakin baik.
Selanjutnya, ia menuturkan bahwa AIPI memandang hal yang paling penting untuk diperbaiki saat ini yaitu membangun kultur etika politik semua kalangan, baik masyarakat, elite politik maupun pemerintah.
Dengan kultur etika politik yang baik, kata Alfitra, sehingga Indonesia dapat memiliki keadaban bangsa dalam berpolitik yang menjadi salah satu kunci bagi keberhasilan sebuah negara.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan sebuah sistem politik selalu dapat dijaga, dipertahankan atau bahkan diperkuat kapan saja.
Akan tetapi, semua usaha tersebut akan sia-sia, jika tidak diikuti oleh kokohnya nilai-nilai keadaban dan komitmen terhadap etika bagi aktor-aktor politik penyelenggara negara.
“Sejarah telah membuktikan, sistem politik yang buruk dan lemah serta tidak berkeadaban (beretika, red) akan melahirkan aktor-aktor politik yang buruk. A bad person will beat a good system,” jelasnya.
“Marilah kita senantiasa berikhtiar untuk mencari yang terbaik bagi republik yang kita cintai ini agar tata kelola dalam bernegara selain demokratis, juga bisa menghadirkan sistem politik yang baik dengan lahirnya para pemimpin yang dikehendaki oleh rakyat,” tandasnya.
Dalam acara Kongres Kebangsaan tersebut, Presiden Joko Widodo hadir secara virtual menyampaikan pidato utamanya. Sedangkan, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Pontjo Sutowo, Ketua Aliansi Kebangsaan memberikan pidato kebangsaan.
Laporan: Muhammad Lutfi