KedaiPena.com – Menyikapi terjadinya teror kepala babi dan tikus tanpa kepala kepada media Tempo, Pendiri LSM Lokataru, Haris Azhar menyatakan ada dua motif yang bisa dilihat dari tindakan tersebut.
“Pertama itu, motifnya adalah untuk melakukan teror kepada Tempo. Yang kedua, motif teror ini adalah untuk menciptakan opini bahwa situasi di Indonesia masih tidak demokratis,” kata Haris, Selasa (25/3/2025).
Tapi apapun motifnya, ia menilai adanya teror ini membuat masyarakat semakin tidak simpatik pada politisi dan penguasa.

“Saat zaman Jokowi, memang masyarakat menganggap Indonesia tidak demokratis, neo orba. Jadi menurut saya, sebenarnya ini merupakan kesempatan bagi Prabowo untuk memperbaiki,” ucapnya.
Haris mengungkapkan teror ini bisa saja mempengaruhi dinamika yang ada di masyarakat. Apalagi jika yang menjadi pertimbangan adalah aspek perekonomian.
“Soal ekonomi tetap jadi kepedulian masyarakat. Kalau lapar, apapun dilawan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, salah satu media nasional, yaitu Tempo, mendapatkan sederet teror maupun intimidasi dalam beberapa hari terakhir. Mulai dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong, hingga wartawan desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Francisca Christy Rosana menjadi korban doksing.
Laporan: Tim Kedai Pena