KedaiPena.Com- Anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menyampaikan terima kasihnya kepada insan pers di tanah air lantaran berperan melawan kekacauan informasi, hoax hingga ujaran kebencian. Menurut Anton, kekacauan informasi hingga ujaran kebencian sangat mengancam kehidupan demokrasi.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini dalam momentum peringatan Hari Pers Nasional tanggal 9 Februari 2024. Penetapan Hari Pers Nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden atau Kepres RI Nomor 5 Tahun 1985.
“Selamat hari pers dan terima kasih kepada dunia pers yang selama ini turut berperan dalam melawan kekacauan informasi, hoax, ujaran kebencian mengancam kehidupan demokrasi dan menciptakan masyarakat yang sehat dalam mencerna informasi,” kata Anton, Jumat,(9/2/2024).
Anton mengingatkan pers memiliki tanggung jawab sangat besar dalam menentukan arah peradaban sebuah bangsa. Bagi Anton, pers juga merupakan garda terdepan sarana publik yang sangat menentukan kualitas masyarakat.
Anton mengakui tantangan pers saat ini ialah berkembang pesatnya penyebaran informasi dan peran ruang digital luas yang tak terbatas. Anton tak menampik, masyarakat cenderung menerima informasi dari media online yang didominasi media sosial saat ini.
“Penyebaran informasinya kadang tak lagi mematuhi etika konvensional yang berpotensi mengaburkan kebenaran, sehingga hal tersebut menjadi ancaman nyata sekaligus tantangan bagi dunia pers,” imbuh Anton.
Anton mengatakan, pada tahun 2022 terdapat 691 kasus masuk ke Dewan Pers, yang 98 persen melibatkan media online. Kasus dilaporkan, kata Anton, berupa berita bohong, fitnah, tidak melakukan konfirmasi, membunuh karakter, dan yang terburuk adalah media online dipakai untuk provokasi.
“Oleh karena itu dibutuhkan pers yang kuat dan berdaya yang dapat memberikan kontribusi secara kuat dalam banyak penyelesaian masalah tatanan etika pemberitaan dan kebangsaan,” beber Anton.
Anton berharap, insan pers tanah air berkomitmen menjaga media berlaku profesional dan independen khususnya terhadap adanya intervensi pada momen pesta demokrasi yang akan berlangsung 14 Februari 2024.
“Pemilu 2024 serentak tinggal beberapa hari lagi dan berita-berita seputar politik dan liputan menjelang hari H pencoblosan semakin menguat. Saya berharap kawan-kawan dunia pers tetap berkomitmen untuk menjaga agar media berlaku profesional dan independen khususnya terhadap adanya intervensi,” ungkap Anton.
Anton menerangkan, saat ini tercatat ada 47 ribu media yang 90 persennya ialah media online baik di tingkat lokal- nasional. Atas dasar itu, jika ada campur tangan intervensi kekuatan politik akan mempengaruhi editorial dan menciptakan keterbelahan dalam ruang redaksi yang berdampak ke masyarakat secara luas.
“Pers berperan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk menjaga kondisi bangsa dalam keadaan kondusif serta mengawal gelaran demokrasi tahun 2024,” tandas Anton.
Laporan: Tim Kedai Pena