Artikel ini ditulis oleh Steph Subanidja, Guru Besar Ilmu Manajemen, Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Perbanas.
Setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai bentuk penghargaan terhadap peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan bangsa. Lebih dari sekadar perayaan seremonial, Hari Ibu menjadi momen reflektif untuk menyoroti kontribusi perempuan lintas generasi dalam membangun negeri, khususnya Generasi X (kelahiran 1965-1980), Generasi Y atau milenial (kelahiran 1981-1996), dan Generasi Z (kelahiran 1997-2012). Di tengah tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0, perempuan Indonesia Hari Ibu ini menyapa dunia dengan peran strategisnya, sembari berdaya dengan karakter yang khas menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. Lantas bagaimana perempuan menyapa dunia, bagaimana perempuan menegaskan identitas dan perannya, apa kontribusi perempuan dalam keberlanjutan, dan bagaimana perempuan inspiratif dalam menuju masa depan?
Perempuan Menyapa Dunia
Perempuan Indonesia telah lama menjadi tonggak kekuatan bangsa, baik dalam ranah domestik sebagai ibu dan pendidik pertama bagi anak-anaknya, maupun dalam ranah publik sebagai pemimpin dan penggerak perubahan. Generasi X, yang tumbuh di era transisi ekonomi dan teknologi, dikenal memiliki karakteristik tangguh, adaptif, dan berjiwa disiplin. Generasi Y atau milenial dikenal sebagai generasi yang inovatif, kreatif, dan berani mendobrak batasan. Sementara itu, Generasi Z hadir dengan energi muda, literasi digital tinggi, dan kesadaran sosial yang kuat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 jumlah perempuan Generasi X di Indonesia diperkirakan mencapai 33 juta orang. Generasi Y atau milenial mendominasi dengan angka 46 juta perempuan, sedangkan Generasi Z perempuan mencapai 41 juta. Angka ini menunjukkan besarnya potensi kontribusi lintas generasi perempuan dalam pembangunan bangsa.
Di dalam keluarga, perempuan Generasi X masih memegang nilai tradisional namun terbuka terhadap perubahan. Mereka menjadi sosok ibu yang disiplin dan mampu menanamkan nilai moral kepada anak-anaknya. Di sisi lain, Generasi Y yang kini banyak menduduki posisi sebagai ibu muda lebih akrab dengan teknologi dan metode pengasuhan modern yang berbasis pendidikan karakter dan teknologi digital. Adapun Generasi Z, yang baru mulai memasuki fase dewasa dan berkeluarga, memperkenalkan pendekatan yang lebih fleksibel, inklusif, dan ramah teknologi dalam membesarkan anak-anak mereka. Sinergi dari ketiga generasi ini menciptakan fondasi kokoh dalam membangun generasi penerus yang unggul.
Dalam ranah publik, perempuan Indonesia telah membuktikan kapasitas kepemimpinannya di berbagai bidang. BPS juga mencatat pada 2023 partisipasi perempuan dalam tenaga kerja mencapai 53 persen, dengan peningkatan signifikan dalam sektor ekonomi kreatif, kewirausahaan, pendidikan, dan pemerintahan. Hal ini menandakan bahwa perempuan Indonesia telah mampu menyapa dunia dengan karya, inovasi, dan pemikiran progresifnya.
Perempuan Berdaya
“Berdaya” dalam konteks ini bukan sekadar tentang eksistensi, melainkan tentang bagaimana perempuan Indonesia menegaskan identitas, nilai, dan perannya dengan karakter kuat. Perempuan Generasi X telah memberi fondasi kokoh bagi nilai-nilai luhur, ketekunan, dan kerja keras. Generasi Y memberikan warna baru dengan keberanian, fleksibilitas, dan kreativitasnya. Sementara Generasi Z datang dengan identitas yang berani, berpikiran terbuka, dan sangat akrab dengan isu-isu global. Generasi Z perempuan menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Dengan pemanfaatan teknologi digital, mereka memaksimalkan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan aspirasi, membangun gerakan positif, dan memengaruhi perubahan di tingkat lokal maupun global.
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dalam berbagai kesempatan, perempuan memiliki peran luar biasa di berbagai bidang, termasuk ekonomi. Dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada 21 April 2021, Sri Mulyani menekankan bahwa kesetaraan gender dapat memberikan manfaat signifikan terhadap perekonomian global. Selanjutnya, dalam G20 Women’s Empowerment Kick-Off Meeting pada 22 Desember 2021, beliau kembali menegaskan pentingnya partisipasi perempuan untuk ketahanan dan keberlanjutan ekonomi serta masyarakat. Pada Peringatan Hari Ibu 2022, Sri Mulyani menyoroti peran sentral perempuan dalam mendukung ketahanan ekonomi melalui kontribusi mereka di sektor UMKM. Terbaru, dalam Talkshow Edukasi Keuangan ‘Bundaku: Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan’ pada 25 Juni 2024, beliau menekankan bahwa perempuan memegang peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Dengan demikian, perempuan memiliki peran strategis dalam ekonomi dan pembangunan bangsa. Ketika perempuan diberdayakan, ekonomi keluarga akan tumbuh, dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.” Pandangan ini menguatkan bahwa pemberdayaan perempuan tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga memberikan efek domino bagi keluarga, lingkungan, dan bangsa.
Indonesia Emas
Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar 100 tahun kemerdekaan yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan tingkat kesejahteraan yang merata. Untuk mewujudkan visi ini, peran perempuan tidak bisa diabaikan. Perempuan Generasi X, Y, dan Z memiliki kesempatan emas untuk menjadi pemimpin perubahan yang menginspirasi dan berkontribusi secara berkelanjutan.
Pendidikan dan akses terhadap teknologi menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas perempuan Indonesia. Generasi X, dengan pengalamannya, dapat berperan sebagai mentor bagi Generasi Y dan Z, memberikan nilai-nilai kepemimpinan yang berintegritas dan beretika. Generasi Y dengan kapasitas digitalnya dapat menjadi motor penggerak inovasi dan kreativitas di berbagai bidang. Sementara itu, Generasi Z dengan keberanian dan pemikiran segarnya dapat membawa perubahan signifikan dalam berbagai gerakan sosial dan ekonomi.
Dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan perempuan juga harus terus diperkuat. Program-program seperti pendidikan inklusif, pelatihan kewirausahaan, akses terhadap permodalan, serta kebijakan kesetaraan gender harus menjadi prioritas untuk memastikan perempuan Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Perempuan Inspiratif
Di tengah berbagai tantangan global, perempuan Indonesia telah membuktikan kapasitasnya untuk menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Perayaan Hari Ibu bukan hanya tentang mengenang peran ibu dalam keluarga, tetapi juga tentang mengakui kontribusi perempuan dalam segala lini kehidupan.
Generasi X, Y, dan Z, dengan segala keunikan dan potensinya, diharapkan mampu terus melahirkan karya-karya hebat yang membawa nama Indonesia di panggung global. Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi, melainkan cita-cita yang bisa dicapai melalui sinergi antara perempuan dan laki-laki, antara generasi tua dan muda, serta antara nilai tradisional dan inovasi modern.
Memaknai Hari Ibu adalah momentum untuk terus mendukung dan memberdayakan perempuan. Perempuan yang menyapa dunia dengan kecerdasan, kreativitas, dan kepemimpinannya; perempuan yang berdaya dengan karakter khas Indonesia, dan perempuan yang siap berkontribusi untuk masa depan bangsa. Karena sejatinya, masa depan Indonesia Emas 2045 ada di tangan perempuan dan generasi yang ia lahirkan dan didik hari ini.
Selamat Hari Ibu. Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045!
[***]