KedaiPena.Com – Jenderal Polisi Hoegeng adalah sosok yang sederhana. Hal ini bisa dibuktikan dalam kehidupan sehari-harinya. Adalah asisten Hoegeng saat ‎menjabat Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet zaman Soekarno, Soedharto Martopoespito yang menceritakan hal itu dalam buku ‘Hoegeng, Polisi dan Menteri Idaman’ yang ditulis jurnalis senior Suhartono.‎
Penuturan Dharto, Hoegeng selalu membawa dua tas saat bekerja. Tas kerjanya saat itu berbentuk kotak berwarna hitam. Satu tas berisi dokumen kerja, dan satu berisi buku besar agenda, catatan kegiatan pribadi, daftar tamu dan isi pertemuan.
Suatu hari Hoegeng memiliki acara di luar kantor. Karena kebetulan mobilnya belum datang, sementara ia sudah ditunggu di Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak), maka ia menumpang mobil Dharto.
Dharto pun langsung mengiyakan, tetapi beralasan mobil dia kecil, dan sulit untuk duduk. Tapi dasar Hoegeng, ia tidak mempermasalahkan itu.
“‘Ora opo-opo’ (tidak apa-apa) Mas Dharto. Yang penting Hoegeng diizinkan menumpang,” kata Dharto mengulangi omongan Jenderal Hoegeng.
Dharto lantas membayangkan, Hoegeng yang tinggi akan kesulitan menumpang mobil itu, apalagi dilihat orang juga lucu. Namun, nampaknya Hoegeng tidak masalah.
Saat berjalan dari ruang kerja ke parkiran di Setneg, Hoegeng pun menenteng dua tasnya sendiri. Melihat hal itu, Dharto berinisiatif untuk membawa. Sayang, Hoegeng menolak.
“Terima kasih, tidak usah. Hoegeng masih kuat dan bisa membawa sendiri”.
Tetapi, Dharto merasa tidak enak. Ia pun terus memaksa membawakan tas atasannya itu.
“Pak Hoegeng, misalkan bapak adalah bapak saya, dan saya ini anaknya, apakah pantas anaknya ini jalan lenggang kangkung,” ujar Dharto.
Mendengar itu, nampaknya Hoegeng terpengaruh dan memberikan salah satu tas kepada Dharto. Ia kemudian mengatakan, “Monggo mas kalau mau membantu.”
Ia kemudian mempersilakan Hoegeng masuk ke mobil. Dan terbukti, saat masuk, bukan hanya dengkulnya yang mentok ke ‘dashboard’, tapi juga kepalanya menyentuh atap mobil.
Kalau mengenang hal itu, Dharto pasti tertawa geli. (Bersambung)
(Prw)