KedaiPena.Com – Wakil Rektor Institute Perbanas, Arus Akbar Silondae memiliki harapan pada peringatan hari anti korupsi sedunia, yang jatuh setiap 9 Desember.
Arus, begitu ia disapa, mengharapkan agar ada upaya pencegahan juga mendapat perhatian yang lebih besar dan massif.
“Kondisi praktek korupsi yang sudah seperti penyakit kanker, mengakibatkan sumber daya KPK tersedot ke penindakan. Maka perlu ‘review’ untuk tugas pencegahan,” ujar Arus kepada KedaiPena.Com, Rabu (5/12/2018).
Arus menambahkan, bahwa pencegahan tidak usah diberikan kepada KPK tapi dilimpahkan ke lembaga lain yang sudah ada yang relevan.
Arus menegaskan kondisi korupsi yang sudah membudaya harus diatasi dengan pencegahan yang jika tidak dilakukan secara serius, maka pada akhirnya kapasitas penegak hukum akan ketinggalan dari maraknya praktik korupsi
“Pencegahannya dilakukan melalui jalur pendidikan umum di sekolah dan kampus, jadi di kementerian pendidikan. Selain itu di pendidikan kedinasan,” kata Arus.
Terkait banyaknya solusi terkait pencegahan korupsi, Arus menerangkan, bahwa pembiayain partai politik oleh negara bukanlah solusi terkait maraknya korupsi di Indonesia.
Arus menjelaskan bahea penyebab korupsi dan fraud yaitu tekanan (‘pressure’) dan alasan pembenar alias ‘rationalization’.
“Jadi kalau alasannya untuk mengurangi korupsi saya meragukan cara tersebut akan berhasil. Yang perlu dibenahi adalah ketiga penyebabnya tadi,” pungkas Arus.
Laporan: Muhammad Hafidh