KedaiPena.Com- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono mengingatkan pentingnya budaya literasi di era modern seperti saat ini.
Pernyataan Taryono didasari oleh peringatan hari Askara Internasional, Minggu (8/9/2019). Tema peringatan hari Askara Internasional ialah Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat.
“Tentu ini agar menjadi momentum bagi semua pihak untuk memberantas buta aksara dengan memperhatikan budaya lokal,” ujar Taryono kepada KedaiPena.Com, Senin (9/9/2019).
“Dindikbud Tangsel juga mengajak secara bersama untuk membudayakan di masyarakat membaca dan mengkaji ilmu pengetahuan (literasi),” sambung Taryono.
Taryono juga menekankan pentingnya kampanye budaya literasi untuk mengurangi penggunaan gadget yang sangat masif dikalangan masyarakat.
“Adanya Hari Aksara Internasional, yang pasti Dindikbud ingin mendorong bahwa memberantas buta aksara merupakan bagian dari literasi di masyarakat,” tegas dia.
Taryono menambahkan Kemendikbud juga sudah mengimplementasikan pengembangan literasi menggunakan Gerakan 1820 yakni ajakan menjauhkan telepon seluler dari jangkauan dari pukul 18.00 sampai dengan 20.00
“Tentunya dengan adanya Gerakan 1820 salah satunya juga mengedepankan budaya literasi, karna juga mengajarkan siswa siswi memiliki karakter yang dibutuhkan dalam bersosialisasi dengan masyarakat,” kata dia.
Taryono meyakni Gerakan 1820 juga akan menguatkan karakter peserta didik secara religius, nasionalis, gotong royong, integritas, dan mandiri.
“Melalui sinergitas kegiatan intrakurikuler, non kurikuler, dan ekstrakurikuler. Jadi gelorakan gerakan 1820, secara serempak dilakukan tiap pukul 18.00 sd 20.00 untuk tidak menggunakan gadget agar memberikan ruang dan waktu bagi anak-anak untuk belajar,” pungkas Taryono.
Laporan: Sulistyawan