KedaiPena.Com – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR telah meminta Menparekraf Sandiaga Uno untuk tidak mengulang kejadian rencana kenaikan tarif tiket masuk Candi Borobudur. Beberapa waktu lalu, pemerintah berencana untuk menaikkan harga tiket masuk di Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu, namun batal setelah rencana tersebut ditolak masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Bramantyo Suwondo merespons langkah pemerintah untuk menaikkan dan menyesuaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi Rp3,75 juta per orang yang berlaku 1 Agustus 2022.
“Saya sudah menyampaikan di rapat kerjasama antar komisi X dengan Kemenparekraf, pemerintah jangan ada lagi kejadian pengambilan kebijakan seperti kebijakan kenaikan harga Candi Borobudur kemarin,” kata Bram begitu ia disapa, Senin, (18/7/2022).
Bram mengatakan, telah meminta pemerintah untuk benar-benar memikirkan segala aspek dalam setiap mengambil kebijakan. Salah satunya adalah memikirkan pembangunan pariwisata yang inklusif.
“Yang mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk pembangunannya agar bisa berkelanjutan,” jelas Bram.
Bram mengungkapkan, jika banyak taman nasional di luar negeri yang biaya pemeliharaanya melewati pajak. Bahkan, melewati pajak yang selama ini diserap dari masyarakat.
“Kembali lagi, bilamana ada semangat konservasi juga selain pembangunan pariwisata menurut saya cukup dilakukan pembatasan pengunjung setiap harinya dengan sistem booking terlebih dahulu, dengan begitu inkulisivitas bisa terjadi,” ungkap Bram.
Dengan demikian, Bram menekankan, masyarakat disekitar taman nasional bisa tetap menikmati taman nasionalnya seebagai tempat wisata.
“Sekaligus menjaga kelestarian alamnya,” pungkas Politikus Demokrat ini.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, penyesuaian tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi Rp3,75 juta per orang yang berlaku 1 Agustus 2022. Hal ini diperlukan untuk kepentingan biaya konservasi nilai jasa ekosistem lingkungan di kawasan tersebut.
Besaran tarif tiket ini merupakan total keseluruhan dari biaya konservasi nilai jasa ekosistem selama satu tahun yang diperoleh melalui kajian dari para ahli.
Nilai jasa ekosistem sendiri merupakan sumber daya alam yang menunjang keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, seperti air, oksigen, sumber makanan, dan mencakup pengelolaan limbah yang dihasilkan wisatawan.
Laporan: Muhammad Lutfi