KedaiPena.com – Naiknya harga telur yang tercatat melebihi harga acuan pemerintah, dinyatakan masih relatif stabil berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan secara langsung di lapangan.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga telur ayam hari ini, Selasa (23/5/2023) naik Rp50 ke Rp30.650 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. Harga ini sudah melampaui harga tertinggi tahun lalu yang masih bertengger di Rp29.000-an per kg di bulan Desember 2022.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyatakan meski terjadi fluktuasi harga, pantauan lapangan menunjukkan harga telur justru relatif stabil.
“Fluktuasi terjadi itu betul, tetapi dari apa yang saya kunjungi di pasar-pasar itu relatif harganya stabil. Kita keliling seluruh tempat semaksimal mungkin, kita cek ke pasar. Betul ada yang naik, tetapi ada juga yang turun. Tidak selalu Rp40 ribu, ada yang Rp38 ribu, ada yang Rp35 ribu, ada juga yang Rp25 ribu per kilo. Jadi ini variatif harganya,” kata Jerry di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Ia menyatakan, yang lebih penting lagi adalah ketersediaan telur ayam di pasaran, harus terjaga, tidak boleh sampai menipis. Untuk itu dia mengaku selalu terjun langsung ke lapangan dan berkoordinasi dengan daerah.
“Sampai dengan saat ini stok aman. Tidak hanya telur tetapi juga komoditas lain. Jadi, kita lihat dan kita mendapatkan laporan dari banyak daerah. Kami selalu melaporkan, dengan turun langsung ke lapangan. Kita tidak hanya menunggu laporan tetapi juga langsung pergi ke pasar-pasar bahkan juga melakukan operasi pasar kalau memang dibutuhkan intervensi dari kami,” ujarnya.
Jerry juga menekankan pentingnya koordinasi antara pusat dengan daerah.
“Karena selama ini harga-harga kebutuhan pokok kan banyak juga domainnya di daerah. Ini yang kita pastikan berjalan dengan baik,” ujarnya lagi.
Terkait dengan keluhan peternak yang mengatakan harga telur naik merupakan efek domino dari naiknya harga pakan ternak, Jerry mengatakan pihaknya masih akan mengecek terlebih dahulu. Sebab, kenaikan harga pakan ternak belum tentu memberikan efek kenaikan pada bahan pokok.
“Makanya ini mesti kita lihat, karena melihat ini kan mesti gak bisa sekali-sekali, harus terus-menerus, harus kontinu. Kita bersama jajaran Kemendag turun ke lapangan untuk memastikan segalanya, kita mengecek. Sepanjang yang kami telaah, yang kami lihat itu, fluktuasinya masih dalam tahap yang wajar. Saya tidak bilang itu tidak naik. Tetapi ini memberikan kita pesan yang cukup positif bahwa semua aman dan harga relatif stabil,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa