KedaiPena.com – Pergerakan harga bahan pokok yang terus mengalami kenaikan, menyebabkan berkurangnya jumlah transaksi perdagangan di Pasar Cimanggis Tangerang Selatan.
Seorang pedagang sayur, Hartati mengungkapkan terasa adanya perbedaan dengan suasana di awal tahun 2022.
“Pasar lagi sepi. Selama tahun baru sampai sekarang, beda sekali dengan tahun 2022,” kata Hartati saat ditemui, Rabu (11/1/2023).
Sepinya transaksi yang dipicu oleh kenaikan harga ini, disebutkan olehnya, juga dikemukakan oleh para pedagang keliling.
“Mereka mengurangi belanja, karena katanya di kompleks-kompleks juga sepi. Mereka juga mengeluh,” ujarnya.
Ia mengungkapkan naik turunnya harga, memang sudah menjadi makanan sehari-hari para pedagang sepertinya. Tapi, saat ini semua harga komoditas naik bersamaan, sehingga menyulitkan mereka untuk menjualnya.
“Ya sudah risiko. Seandainya dari sana-nya naik, mau apalagi. Kalau naik semua, ya semakin susah dapat untungnya. Ditambah, penjualan jadi menurun, yang beli berkurang. Tukang sayur keliling, biasanya ambil bawang merah dua kilo, sekarang paling satu atau setengah kilo,” ujarnya lagi.
Atau contoh lainnya, karena harga naik, para pedagang yang biasa membawa cabe rawit satu kilo, sekarang hanya setengah kilo.
“Ya pedagang mikirnya seperti itu, buat apa belanja 20 kilo, kalau yang laku tidak sampai 10 kilo,” ungkap Hartati.
Ia mengharapkan pemerintah bisa membantu para pedagang dan masyarakat yang menjadi pelanggannya, dengan menjaga agar lonjakan harga masih terjangkau.
“Pelanggan juga banyak mengeluh. Gaji mereka kan tidak naik. Kalau harga pada naik, biasa belanja Rp50 ribu cukup, sekarang tidak cukup. Mau naikin uang belanja, gaji mereka juga tidak naik. Akhirnya, ya belanjanya dikurangi,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik