KedaiPena.Com – Sejumlah warga Gianyar Bali mengeluhkan kebijakan harga pemasangan internet (Wi-Fi) yang dilakukan Indihome. Hal tersebut terungkap saat sejumlah warga Bali dengan Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Bali I, I Nyoman Parta.
Dalam percakapan tersebut terungkap keluhan warga Gianyar Bali yang keberatan dengan harga pemasangan instalasi Wi-Fi yang tadinya hanya Rp150.000, kini disaat pandemi dimana masyarakat tengah kesusahan, biaya pemasangan instalasi Wi-Fi tersebut justru naik jadi Rp550.000.
Parta pun mengaku prihatin dengan kebijakan BUMN telekomunikasi tersebut.
“Akses internet mestinya bisa dijangkau semua kalangan masyarakat bukan masyarakat dengan kantong tebal saja. Ini saya kira menyalahi cita-cita kita soal kemerdekaan akses digital yang digaungkan pemerintah,” kats Politikus PDIP itu kepada wartawan, Minggu, (22/8/2021).
Parta menyesalkan naiknya harga pemasangan instalasi Wi-Fi yang dilakukan Indihome.
“Rakyat lagi susah kenapa harus naik harga pasangnya? Bagaimana dengan orang tua yang anaknya butuh akses internet untuk belajar tapi kemampuan ekonominya terbatas. Mestinya Telkom selaku BUMN yang dibiayai uang rakyat turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa salah satunya dengan meringankan biaya internet,” tegas Parta.
Lebih lanjut Parta pun berjanji akan mempertanyakan persoalan tersebut kepada pihak terkait.
“Saya akan mempertanyakan hal ini ke Telkom. Saya akan minta penjelasan mereka, kenapa rakyat dalam keadaan susah masih dibebani juga. Saya kira ini perlu dijelaskan mereka agar anak didik yang orang tuanya dalam keadaan ekonomi terbatas tetap bisa belajar dan meraih cita-citanya tanpa harus dipusingkan dengan beban semacam ini,” tandasnya.
Terakhir, Parta mengingatkan agar Telkom dalam menjalankan bisnisnya harus tetap memperhatikan asas keadilan bagi semuanya.
“Kok menaikan harga sambungan ketika pandemi. Harusnya Telkom memberikan discount agar proses belajar menjadi lancar jangan sebaliknya, semena-mena menaikan harga sambungan dari 150 ribu rupiah menjadi 550 ribu rupiah. Lebih-lebih Bali yang sedang sangat terpuruk. Saya meminta agar Telkom meninjau lagi kebijakan ini,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan