KedaiPena.Com – Harga minyak sawit atau CPO mencapai titik terendah dalam 3 tahun terakhir. Bahkan berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia pada Rabu (21/11/2018) pukul 11.30 WIB, harga kontrak Februari 2019 berada di level MYR 1.960/ton.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya harga minyak sawit saat ini ternyata cukup besar. Mulai dari, nasib para petani kelapa sawit yang bisa jatuh ke dalam kategori miskin.
Tidak hanya itu industri CPO sendiri juga terancam yang merasionalisasi pekerjanya sehingga meningkatkan jumlah pengangguran disektor tersebut
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan meminta agar pemerintah dapat serius mengatasi persoalan tersebut.
“Dana pungutan sawit yang terhimpun di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) harus segera bisa membantu petani sawit rakyat,” ujar Daniel saat dihubungi KedaiPena.Com, Minggu, (25/11/2018).
Daniel menuturkan bahwa hal tersebut menjadi soludi selain untuk menjamin pembelian harga minimal 1000 rupiah, juga untuk membantu agar sawit rakyat lolos dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
RSPO sendiri merupkan sebuah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit.
“Petani sawit juga perlu didorong memiliki industri pengolahan sehingga tidak lagi menjual tersebut tapi CPO, perlu dibangunkan pabrik mini pengolahan sehingga nilai tambah produk-produk pertanian kembali kepada petani,” tandas Daniel.
Laporan: Muhammad Hafidh