KedaiPena.Com – Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan (Tangsel) meminta pelaku UKM bersabar terkait naiknya harga minyak curah goreng. Hal ini dilakukan sambil menunggu titik terang dan stimulus dari Kementerian Perdagangan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Deden Deni di Tangsel, ditulis Sabtu, (30/10/2021).
Deden Deni mengatakan, perlu adanya operasi pasar, untuk dapat meringankan kondisi pelaku UKM di wilayah Tangsel.
“Berkaitan dengan kasus kenaikan minyak, mudah-mudahan ada atensi dan ada operasi pasar mungkin supaya harga minyak bisa normal kembali,” tandasnya.
Deden juga mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, memaksa pelaku UKM untuk tetap bersabar, dan menyesuaikan diri dengan keadaan, sambil menunggu situasi normal kembali.
“Ya karena dengan situasi tidak menentu begini, mudah-mudahan segera normal kembali. Biasanya, kalau ada kenaikan harga bahan baku termasuk minyak, tentu menambah biaya produksi dan akhirnya akan mengalami kenaikan harga jual. Tapi kan sekarang daya beli juga masih rendah, kuatir malah menjadi kendala dalam pemasaran dan penjualan,” terangnya.
“Saya kira menyesuaikan ya mungkin dengan kondisi susah seperti ini, mudah-mudahan ada titik terang dan mudah-mudahan segera normal kembali. Kalau itu (stimulus), kita menunggu dari kementerian. Kalau bantuan khusus untuk UKM kan sedang berjalan juga,” labjut dka.
Diberitakan sebelumnya Agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako) mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, yang dirasakan sejak dua bulan lalu. Sayangnya, hingga saat ini belum ada langkah apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Tangsel untuk menurunkan harga minyak goreng.
Agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Irawati, saat ditemui wartawan, Jumat, (29/10/2021) mengatakan, sejak kenaikan harga minyak goreng jenis curah, belum ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Biasanya kalau harga sudah naik begini, ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemda. Tapi sampai sekarang belum ada,” jelasnya.
Ditemui terpisah, salah seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) sektor makanan ringan (kerupuk) bernama Wawan (36) di kawasan Rodahias, Serpong, Kota Tangsel mengungkapkan hal serupa. Kenaikan harga minyak goreng, dirasakan sejak dua bulan lalu.
“Setelah Idul Fitri, kurang lebih bulan Juni dan Juli, itu kisaran harganya di Rp170 ribu sampai Rp180 ribu. Sekarang, per jirigen yang isi 16 liter, harganya sudah Rp288 ribu. Jangankan untung, kita nombokin terus. Tekor yang ada,” ujar Wawan.
Laporan: Sulistyawan