KedaiPena.com – Walaupun terjadi penurunan harga minyak bumi sebagai akibat situasi geopolitik dan pandemi, diperkirakan harga BBM Non Subsidi masih akan tetap bertahan di harga yang baru kemarin dinaikkan.
Direktur IDEAS Yusuf Wibisono menyatakan harga minyak dunia memang dinamis sekali, terutama dipengaruhi situasi geopolitik dan kini pandemi.
“Setelah menembus 120 Dollar Amerika per barrel, kini minyak jatuh ke bawah 100 Dollar per barrel karena lockdown di China, gencatan senjata Arab Saudi – Houthi Yaman dan pelepasan cadangan minyak oleh Amerika Serikat. Sebagai net importir, harga BBM Indonesia jelas terpengaruh oleh perubahan ini,” kata Yusuf saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).
Ia menyatakan untuk pertalite yang didedikasikan sebagai BBM penugasan, seharusnya tidak akan ada perubahan.
“Namun untuk harga pertamax yang mengikuti harga pasar, seharusnya mengalami koreksi harga,” tuturnya.
Tapi, Yusuf meminta agar masyarakat tak terlalu berharap akan penurunan harga BBM Non Subsidi.
“Sayangnya kita memiliki catatan buruk disini, dimana Pertamina cenderung sigap menaikkan harga pertamax ketika minyak dunia naik, namun tidak menurunkan harga Pertamax ketika minyak dunia jatuh,” tuturnya lagi.
Seperti yang terjadi pada tahun 2020 – 2021 lalu, saat pandemi yang menyebabkan harga minyak dunia jatuh sangat rendah, dibawah 40 Dollar Amerika per barrel, harga Pertamax tidak turun sama sekali.
Di masa awal pandemi, Yusuf memaparkan, bahwa Pertamina sebenarnya telah memupuk keuntungan yang sangat besar, sehingga seharusnya tidak perlu menaikkan harga secara tergesa-gesa. Faktanya, Pertamina sigap sekali menaikkan harga Pertamax. Kini harga minyak dunia turun, seharusnya Pertamina juga sigap menurunkan harga Pertamax. Melihat pengalaman historis Pertamax patut dikhawatirkan, harga yang sudah naik seperti sekarang ini, tidak akan turun lagi. Harapannya, Pertamina konsisten bahwa pertamax mengikuti harga pasar dunia.
“Harga minyak dunia turunnya baru sedikit, masih dikisaran 100 Dollar Amerika per barrel. Mudah-mudahan saja turun. Perlu banyak doa,” pungkas Yusuf sambil tertawa.
Laporan: Natasha